Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) harus segera direformasi, untuk menghasilkan guru yang profesional dan berkualitas.
Ichwan Sumadi Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur mengatakan ini, di sela Konferensi Kerja Nasional PGRI, yang digelar di Surabaya, Selasa (28/1/2014).
Menurut Ichwan, dengan adanya reformasi LPTK diharapkan akan ada format baru, sehingga lulusan LPTK siap menghadapi tantangan masa depan.
“Guru tidak cukup hanya mampu tampil di depan kelas, tapi harus punya metode pembelajaran yang baik, untuk hasilkan SDM yang unggul,” kata Ichwan.
Selain itu, penerapan kurikulum 2013 harusnya diawali dengan penyiapan dan pembekalan pada semua guru dengan baik, sehingga tidak terkesan mendadak dan dipaksakan.
Ketua PGRI Jawa Timur juga mengatakan, untuk bisa menghasilkan generasi masa mendatang yang cerdas dan berkarakter, perlu ada pendidikan karakter yang juga diperdalam, diantaranya pendidikan agama, seni, olah raga dan PPKN.
“Sekarang pelajaran tentang pancasila banyak ditinggalkan, karena guru lebih mengejar materi pelajaran untuk Unas. Kondisi itu sangat disayangkan, karena akan mengancam karakter generasi mendatang,” ujar Ichwan.
Ditambahkan Ichwan, harusnya tindak pidana korupsi dan sebagainya yang sekarang banyak terjadi, bisa dicegah, kalau karakter generasinya sudah disiapkan dengan pendidikan karakter yang baik. “Tidak mencegah sesudah korupsi terjadi, itu sudah terlambat,” tegas Ichwan.
Sementara untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kemampuan guru, PGRI terus melakukan beberapa upaya peningkatan kualitas guru, diantaranya lewat seminar, workshop dan pelatihan-pelatihan yang disiapkan untuk menghadapi tantangan pendidikan di masa mendatang. (tas/ipg)
Teks Foto :
– Ichwan Sumadi Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur.
Foto : Teguh suarasurabaya.net