Sebanyak 210 personel Brimob Polda Jatim, Rabu (15/10/2014) diberangkatkan ke Jakarta untuk melakukan back up pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih tahun 2014, yang rencananya akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2014 mendatang.
Satuan Tugas (Satgas) Brimob Polda Jatim mengirimkan dua satuan setingkat kompi (SSK), untuk membantu Polda Metro Jaya dalam menjaga keamanan selama pelantikan dilaksanakan. Ratusan personel ini diberangkatkan dari Stasiun Pasar Turi menggunakan KA. Gumarang jurusan Surabaya – Jakarta sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka akan bertugas selama delapan hari, mulai 15 – 22 Oktober 2014.
Kombes Pol Aan Iskandar Inspektorat Pengawas Daerah (Irwasda) Polda Jatim saat menjadi ispektur upacara pemberangkatan pasukan, mewakili Irjen Pol Anas Yusuf Kapolda Jatim mengatakan, pengiriman personel ini untuk mengantisipasi kondisi pengamanan saat pelantikan presiden dan wakil presiden. Kapolri mengintruksikan kepada Polda Jatim untuk mengirimkan personelnya, guna membantu pengamanan yang dilaksanakan oleh Polda Metro Jaya.
“Personel Brimob yang diperbantukan ke Polda Metro Jaya, untuk memelihara ketertiban masyarakat. Serta deteksi dini, sehingga bisa mengeliminir gangguan Kamtibmas,” kata Kombes Pol Aan Iskandar dalam sambutannya.
Dia menambahkan, diharapkan semua personel dalam melaksanakan tugas untuk selalu meningkatkan kesabaran, dan selalu melakukan pendekatan yang persuasif. “Bagi anggota yang bertugas untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan disiplin. Sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik,” kata dia.
Sementara itu, Kombes Pol Rudi Kristantyo Kasat Brimob Polda Jatim mengatakan, pengiriman dua kompi Brimob sebagai BKO Polda Metro Jaya, merupakan tahap terakhir dari operasi mantab brata yaitu pengamanan saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. “210 personel yang dikirim memiliki kemampuan PHH dan anti anarkis,” kata dia.
Dia menambahkan, penempatan pasukan selama di Jakarta disesuaikan dengan arahan dari Polda Metro Jaya. “Untuk penempatan tugas, akan disesuaikan dengan Polda Metro Jaya. namun yang jelas, persobel yang dikirim akan bertugas selama delapan hari di Jakarta,” ujarnya.
Rudi juga menegaskan, dua SSK Brimob yang dikirimkan, tidak dibekali peluru tajam, melainkan hanya dibekali peluru hampa dan karet. Hal ini sesuai dengan Protap yang ada di Satuan Brimob, dalam penanganan unjuk rasa.
“Penanganan unjuk rasa hanya menggunaan tameng, water canon, gas air mata, dan security barier. Sememtara untuk penggunaan peluru tajam dalam penanganan demo, tidak diperkenankan,” pungkasnya. (wak/rst)