Raja Thailand Beri Beasiswa Bagi Siswa Muslim yang Ingin Maju

Dilihat dari penduduk muslim di Thailand hanya berjumlah sekitar 2 persen. Bagaimana kepedulian Kerajaan Thailand pada siswa muslim? Berikut catatan reporter suarasurabaya.net Jose Asmanu yang mengikuti kunjungan bersama rombongan kelompok kerja kepala MAN se wilayah Surabaya.

Saya sempat pesimis tentang pendidikan Islam di Thailand ini. Tapi ketika pada Senin (17/2/2014) pagi saya berkunjung ke Islamic Center of Thailand (ICT) di Tungkru Bangkok, ternyata saya berpikir keliru tentang perkembangan pendidikan di Kerajaan Muangthai.

Meskipun komunitas muslim di Thailand ini tergolong minoritas, tidak ada problem apapun untuk mengembangkan pendidikan.

Rasa saling menghormati dijunjung tinggi. Ketika saya beserta rombongan meski area ICT, kami juga disambut komunitas Hindu dan Buddha. Mereka melambaikan bendera Thailand dan bendera Indonesia Merah Putih.

Bhumibol Adulyadej Raja Thailand dan pemerintah memberi beasiswa kepada anak-anak di Thailand selatan yang ingin belajar di ICT. Dengan harapan setelah lulus, mereka dapat membangun kehidupan yang lebih baik daerahnya yang sering dilanda konflik.

ICT berdiri 46 tahun lalu, di atas lahan seluas 20 hektare. Dilengkapi laboratorium modern, museum pendidikan, dan memiliki 2.500 siwa SMP dan SMA.

Ajaan Chollada Wakil Direktur ICT mengatakan, anak-anak muslim di tempat tersebut belajar dengan baik.

Untuk memajukan anak didik, ICT juga memiliki program tukar menukar pelajar dengan Australia dan Prancis. Dalam waktu dekat akan dikembangkan dengan MAN wilayah kerja Surabaya, yang hari ini MoU-nya ditandatangani.

“Anak-anak di sini belajar tanpa problem, seperti anak Thailand lainnya,” kata Ajaan Chollada.

Sementara itu unjuk rasa menentang Yingluck Shinawatra PM Thailand masih berlangsung. Tapi kami beserta rombongan terdiri kepala sekolah MAN dan siswa berprestasi diajak milihat sisi lain Thailand yang sejuk dan damai.(jos/ipg)