Pemeriksaan terhadap Rahmat Shah Direktur Utama Taman Hewan Pematang Siantar (THPS), terkait enam Memorandum of Understanding (MoU) pemindahan satwa dari Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke beberapa taman satwa, berlangsung selama lima jam.
Oleh penyidik unit tindak pidana tertentu (Tipidter) Polrestabes Surabaya, Rahmat Shah dijejali dengan 25 pertanyaan terkait pemindahan satwa dari KBS ke Taman satwa Pematang Siantar.
“Ada 25 pertanyaan, dan dari hasil pemeriksaan pak Rahmat Shah membenarkan ada perjanjian pemindahaan Taman Satwa Pematang Siantar dengan KBS,” kata Ida Bagus Kade Kanit Tipidter satreskrim Polrestabes Surabaya kepada wartawan, Jumat (11/4/2014).
Dia menambahkan, pemindahan satwa dan kopensasi pembangunan museum di KBS yang diberi nama museum Rahmat Shah merupakan keputusan yang diambil dalam rapat dengan Kementrian Kehutanan.
“Keterangan dari pak Rahmat Shah begitu, Jadi nanti kita juga akan melakukan pemeriksaan dari pihak Kemenhut,” ujarnya.
Ditanya mengenai berapa nilai museum yang dibangun di KBS, Kade menambahkan, Rahmat Shah saat pemeriksaan tidak ingat berapa jumlah rincinya, namun dia berjanji akan memberikan data rinci secepatnya.
“Dari KBS ada sekitar 35 jenis satwa yang dipindahkan ke Pematang Siantar, sedangkan dari Taman Hewan Pematang Siantar akan memberikan ratusan ekor satwa yang telah diawetkan untuk museum. Masih ada beberapa jenis yang belum terealisasi,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan ke BKSDA dan ke ahli bahasa dan pidana serta melakukan pemeriksaan terhadap Kementrian Kehutanan.
Sekadar diketahui, Rahmat Shah diperiksa sebagai saksi terkait perjanjian kerjasama pemindahan satwa surplus Kebun Binatang Surabaya (KBS) dengan Taman Hewan Pematang Siantar No 03/KS/TPS-KBS/IV/2013.
Dimana perjanjian yang dilakukan, Selasa (12/4/2013) lalu, dilakukan antara Tonny Sumampau selaku Ketua Harian Tim Pengelola Sementara KBS dengan Rahmat Shah selaku Direktur Taman Satwa Pematang Siantar. (wak)
Teks Foto:
– Rahmat Shah Direktur Utama Taman Satwa Pematang Siantar usai diperiksa di ruang penyidik Polrestabes surabaya.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
