Rabies masih menjadi salah satu virus mematikan yang perlu diwaspadai di Indonesia. Tiap tahun bahkan lebih dari 100 jiwa mati mengenaskan akibat terpapar virus yang berasal dari gigitan anjing ini.
“Tiap tahun lebih dari 100 jiwa mati. Orang yang terpapar rabies teken kontrak dengan kematian atau pasti mati,” kata Agus Purwadianto, Staf Ahli Kementerian Kesehatan seusai mengikuti apel sosialisasi dan vaksinasi anti rabies yang digelar di Markas Polda Jawa Timur, Jumat (23/5/2014).
Kementerian kesehatan sendiri, kata Agus, kini terus menggalakkan vaksinasi anti rabies khususnya bagi masyarakat yang rentan gigitan anjing. Salah satu kelompok rentan ini adalah para personel unit satwa yang dimiliki kepolisian.
Dari data yang dimiliki Kementerian Kesehatan korban jiwa akibat Rabies sebenarnya terus menurun. Tahun 2010 misalnya kematian akibat rabies mencapai 206 jiwa, lantas menurun di tahun 2011 menjadi 184 jiwa, kemudian tahun 2012 sebanyak 137 jiwa dan tahun 2013 sebanyak 119 jiwa.
Dari jumlah ini, kematian terbesar terjadi di Sulawesi Utara yang mencapai 26 orang di tahun 2011, lantas 35 jiwa pada tahun 2012 dan 30 jiwa pada tahun 2013. “Kalau Jawa Timur hingga saat ini masih nihil,” kata dia.
Sementara itu, Musriyah Kasubdit Pengendaliaan Zoonosis Kementerian Kesehatan mengatakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan jika kita digigit anjing.
Pertama, luka bekas gigitan harus segera dibersikan dengan sabun yang mengandung banyak busa. Banyak busa diperlukan karena virus rabies mengandung lemak sehingga busa sabun adalah solusinya.
“Virus ini tidak menyerang pembuluh darah tapi menyerang saraf sehingga saat membersikan jangan digosok, cukup diguyur air sabun dan air saja,” ujarnya. Proses pembersihan dengan air sabun ini minimal adalah 15 menit.
Usai dibersihkan, langkah selanjutnya adalah segera membawa ke dokter atau puskesmas terdekat untuk segera mendapatkan vaksinasi anti rabies.
Dia mengatakan, rabies memerlukan waktu paling cepat dua minggu dan paling lama dua tahun untuk proses inkubasi (waktu dari saat paparan sampai gejala penyakit muncul). “Jika sudah inkubasi, maka 100 persen tidak bisa disembuhkan,” kata dia.
Rabies memang sangat membahayakan karena menyerang saraf otak. Jika otak sudah kena, maka penderita akan mengalami patoknomi berupa kesakitan jika tersiram air, angin maupun sinar. (fik/dwi)
Teks Foto :
-Apel Sosialisasi dan Vaksinasi anti Rabies di Markas Polda Jawa Timur.
Foto : Taufik suarasurabaya.net