Surabaya akhir-akhir ini masuk dalam puncak suhu panas mencapai 36 derajat Celcius hampir tiap harinya. Bahkan posisi matahari seakan-akan di atas ubun-ubun kita.
Bambang Setiajid Kasie Data dan Informasi BMKG Juanda pada Radio Suara Surabaya, Selasa (14/10/2014) mengatakan, selain suhu yang panas kelembapan juga cukup rendah mencapai 18 persen.
“Matahari sekarang perjalanan menuju ke selatan. Sampai awal November suhu akan berkisar 35-36 derajat Celcius. Yang perlu diwaspadai dengan kondisi seperti ini adalah potensi kebakaran cukup besar,” kata dia.
Bambang menjelaskan, Bangkalan memiliki kemungkinan hujan yang tinggi. Malang juga sudah mulai hujan dan beberapa tempat juga mengalaminya tetapi bukan untuk Surabaya.
“Untuk kota Surabaya sendiri baru akan mulai masuk masa musim hujan di minggu awal bulan November,” ujar dia.
Menjelang musim hujan ini, kata dia, masyarakat harus ditertibkan untuk tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi banjir.
“Kita juga harus siap-siap dengan puting beliung karena ini sudah masuk masanya angin kencang. Angin kencang banyak terjadi di awal-awal musim hujan,” katanya.
Puting beliung ini sangat terpengaruh dengan global warming karena global warming menyebabkan suhu panas. Jadi sangat banyak uap air yang menguap ke langit. Hujan pun akan cepat turun dan memicu awan gelap serta petir yang kemudian terjadi angin puting beliung. (dwi/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
