Beberapa ibu dan perempuan yang sedang berbelanja di pasar Soponyono, Rungkut Surabaya, Jumat (21/2/2014) kaget ketika sejumlah pelajar langsung menghadang dan meminta tas kresek yang mereka bawa.
“Ibu tas kreseknya saya tukar dengan tas kain ini ya. Ibu tahu bahaya menggunakan tas kresek?” tanya Lukman sambil memberikan sebuah tas kain sederhana kepada si ibu yang masih kaget.
Kemudian Lukman satu diantara pelajar Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya (SAIMS) itu, menerangkan tentang bahaya menggunakan tas kresek secara berlebihan bagi kesehatan maupun bagi lingkungan hidup.
Para pelajar SAIMS yang ikut melakukan aksi rampok tas kresek menyebar ke sekitar pasar Soponyono pada Jumat (21/2/2014), serta menyampaikan informasi bahaya penggunaan tas kresek secara berlebihan.
Bersama dengan Komunitas Nol Sampah, Jumat (21/2/2014) para pelajar SAIMS memperingati Hari Peduli Sampah 2014, dengan melakukan aksi rampok tas kresek di pasar Soponyono, Rungkut.
Tas kresek yang merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari masyarakat, ternyata memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan manusia. Sesuai peringatan Badan POM tertanggal 14 Juli 2009, masyarakat harus berhati-hati dengan penggunaan tas kresek.
Penggunaan tas kresek untuk kemasan makanan atau minuman secara langsung sangat berbahaya karena jenis plastik seperti itu dapat meyebabkan kanker dan menimbulkan ancaman impotensi.
“Oleh karena itu, masyarakat tetap perlu diingatkan secara terus menerus bahaya penggunaan tas kresek. Dan kali ini siswa SAIMS mengganti atau istilah kami merampok tas kresek diganti tas kain,” terang Wawan Some koordinator aksi sekaligus ketua Komunitas Nol Sampah saat ditemui suarasurabaya.net, Jumat (21/2/2014).(tok/dwi)
Teks foto:
– Pelajar merampok tas kresek diganti tas kain peringati Hari Peduli Sampah.
Foto: Totok suarasurabaya.net