Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa puluhan direktur perusahaan dalam penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek Pembangunan Lanjutan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang.
“Para saksi diperiksa untuk tersangka MS (Machfud Suroso),” kata Priharsa Nugraha Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK di Jakarta, Selasa (7/10/2014) sepert mengutip Antara.
Mereka yang dipanggil adalah PT Multi Dwikarya Cipta Eko Novianto, PT Rembang Jaya Utama Suhandoyo, Direktur PT Sentosa Jaya MAkmur Endang Sudaryanti, Direktur PT Trisindo Pama Erwin Soentoro, Dirut PT Prima Karya Gumilang Heru Santoso, Direktur PT Harapan Sumber Rejeki Sofian Tahar, Direktur PT Anugrah Mega Teratai Tini, Direktur PT Indo Prima Bajaraksa Susiliya Supana, Direktur PT Global Pasific Pratama Zulkifli, Direktur PT Adja Mega Utama Zulkifli.
Selanjutnya Direktur PT Trisakti Jaya Shan Mugam Jothi, Direktur PT Hasta Mitra Utama, Sugiyarno, Direktur PT Dinamika Promosindo Mandiri Ernes Natanael, Direktur PT Pragama Megah Sejahtera Zulkifli, Direktur PT Sari Alam Sejahtera Kiyanto, Direktur PT Sumber Graha Sejahtera Tasnimar, Direktur PT Jagat Rizky Utama Permata Iskandar, Direktur PT Arta Gumilang Buana Asri Kinanti, Direktur PT Rama Sejahtera Abadi, Yusril, Direktur PT Makmur Mitra Sejahtera Asri Kinanti, Direktur PT Arga Putradi Budi Setiawan, Direktur PT Sigma Nusa Sembada Suyoto, Dirut PT Karya Alam Semesta Indra Darmawan.
Kemudian Direktur PT Tunas Cipta Manunggal Untung Prabowo, Direktur PT Sumber Metal Spesialis Inggrid Laurensi, Direktur PT Crown Steel Zhuo Wen Jie, Direktur PT Hasika Graha Komunika Imam Subardi, Direktur Utama PT Graha Inti Selaras Budi Kurniawan, Direktur PT Vidia Prima Sentosa Ari Setiawan, Direktur PT Sinergi Mitra Pratama Ari Setiawan Dirut PT Gala Putra Mandiri Nanang Hari Wahyono.
Perusahaan-perusahaan itu adalah perusahaan fiktif yang ikut tender Hambalang.
Machfud Suroso menjadi satu-satunya tersangka yang kasusnya belum naik ke persidangan setelah ditetapkan sebagai tersangka sejak November 2013.
Dalam perkara ini Machfud selaku direktur PT Dutasari Citra Laras yaitu perusahaan subkontraktor proyek Hambalang disangkakan melanggar pasal 2 atau pasal 3 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang perbuatan yang merugikan keuangan negara.
PT Dutasari Cipta Laras mendapat pembayaran Rp170,39 miliar sedangkan Machfud Suroso mendapat keuntungan senilai Rp28,8 miliar dari proyek Hambalang.
Ada tiga orang yang divonis dalam perkara ini yaitu mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek Hambalang, Deddy Kusdinar yang divonis 6 tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider 3 bulan, ditambah uang pengganti Rp300 juta subsider enam bulan penjara.
Kemudian, mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng yang dipidana penjara selama 4 tahun ditambah denda Rp200 juta subsider 2 bulan kurungan, serta mantan Direktur Operasi I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor yang divonis 4 tahun dan 6 bulan ditambah denda Rp150 juta subsider 3 bulan kurungan.
Terkait perkara ini, KPK juga menjadikan mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka penerimaan hadiah dari proyek Hambalang dan proyek lain-lain dan sudah divonis 8 tahun penjara. (ant/dwi)