Meskipun beragama Islam, namun nilai toleransi kerukunan antar umat beragama, haruslah sangat dijunjung tinggi.
Oleh karena itu, Syamsul Muarifin Ketua Banser Kabupaten Mojokerto, mengaku siap mati saat bertugas dan siap menjadi Riyanto-Riyanto selanjutnya. Ini supaya umat Kristiani yang merayakan hari Natal, merasa tenang dan khusyuk saat beribadah. Maka, pihaknya akan menurunkan puluhan anggota untuk mengamankan gereja.
Bayu dari radio maja Mojokerto pada Jaring Radio Suara Surabaya, Selasa (23/12/2014) melaporkan, tim Banser Mojokerto diminta oleh AKBP Muji Ediyanto Kapolres Mojokerto untuk menurunkan 31 anggota, namun menurut Syamsul, jumlah tersebut masih terbilang belum cukup.
Sehingga dalam perayaan natal nanti, pihaknya akan menurunkan 50 anggota prajurit untuk mengamankan gereja.
Sekadar diketahui, Riyanto adalah salah seorang korban teror Bom Malam Natal 1999 di Indonesia. Sebagai seorang anggota Banser NU, dia memperoleh tugas bersama tiga rekannya untuk membantu pengamanan gereja Eben Haezer di Mojokerto, dan tewas karena terkena ledakan bom di depan gereja. (nif/ipg)