Hujan yang terjadi dalam dua hari terakhir membuat polusi asap di Kota Pekanbaru, Riau, berkurang hingga baku mutu udara kembali meningkat dari berstatus bahaya menjadi tidak sehat, menurut Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
“Hujan di kota ini terjadi sejak Jumat (14/3/2014), kemudian Sabtu (15/3/2014) dan hari ini, walau dengan intensitas ringan,” kata Slamet Riyadi Kepala Bidang Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, kepada wartawan, Minggu (16/3/2014) seperti dilansir dari Antara.
Selain Pekanbaru, hujan dikabarkan juga terjadi di sejumlah wilayah kabupaten/kota lainnya seperti Kuantan Singingi, Meranti, Dumai dan sebagian Pelalawan.
Slamet mengatakan, pihaknya telah memprediksi terjadinya hujan pada akhir pekan ini mengingat pertumbuhan awan yang baik dan cukup pesat.
Ditambah dengan adanya penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sehingga memberikan dampak pada pertumbuhan awan-awan penghujan untuk kemudian menghasilkan hujan.
Hasil pantauan, hujan mengguyur sebagian Pekanbaru pada Minggu siang sejak pukul 13.00 hingga melampaui pukul 14.39 WIB dengan intensitas ringan.
Kabut asap tampak drastis berkurang hingga kebanyakan masyarakat tidak lagi mengenakan masker ketika bepergian ke luar.
Sementara, Aktivitas di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dikabarkan juga mulai normal setelah sebelumnya terselimuti kabut asap pekat yang hanya menyisakan jarak pandang maksimum (visibilitas) di bawah 500 meter.
“Hari ini dan kemarin jarak pandang sudah berada di atas 1.500 meter yang artinya baik untuk aktivitas poenerbangan,” kata Ibnu Hasan Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru. (ant/wak)