Pihak kepolisian terus mencari pelaku penyebar isu penculikan anak yang cukup meresahkan masyarakat khususnya di Surabaya. Meski telah berhasil menangkap Polisi gadungan yang turut memperkeruh suasana, terkait isu penculikan anak, Polrestabes Surabaya masih mencoba melacak siapa pelaku utama yang menyebarkan isu tersebut di Surabaya.
AKBP Sumaryono Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan satuan lainnya yang ada di Polrestabes untuk meredam isu yang membuat resah masyarakat. Pihaknya juga terus mencari siapa pelaku penyebar isu penculikan anak di Surabaya.
“Kami terus berkoordinasi dengan satuan lainnya seperti Satlantas, Intel, Binmas, dan lainnya untuk meluruskan informasi yang tidak benar atau isu penculikan anak yang cukup meresahkan masyarakat. Kami juga masih menyelidiki siapa yang menyebarkan isu tersebut,” kata AKBP Sumaryono kepada suarasurabaya.net, Minggu (28/9/2014).
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam menyaring informasi yang ada, dan jangan mudah percaya dengan isu-isu yang tidak jelas dari mana sumbernya. “Sekarang teknologi sudah canggih, sehingga informasi mudah didapat dari mana saja. Oleh karena itu saya berharap masyarakat lebih cerdas dalam menyaring informasi-informasi yang ada,” ujarnya.
Sekadar diketahui, anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes meringkus Kusnadi (62) warga Menganti, Kabupaten Gresik karena mengaku sebagai anggota Polisi. Pria yang mengaku anggota Sat Sabhara Polrestabes Surabaya ini dijebloskan ke penjara karena telah meresahkan banyak orang.
Pasalnya, dengan memakai seragam Polisi, pria ini mendatangi sejumlah sekolah dan menyebarkan isu tentang penculikan anak. Dia datang dengan berpura-pura memberikan pengarahan kepada para Guru dan Kepala Sekolah untuk memberikan himbauan kepada para wali murid agar hati-hati terhadap penculikan anak. (wak)