Maraknya jasa penukaran uang tidak resmi menjelang lebaran, pihak kepolisian memberikan perhatian khusus fenomena tersebut. Polrestabes Surabaya, Sabtu (26/7/2014) melakukan patroli dan menghampiri para penyedia jasa penukaran uang jalanan yang ada di Surabaya.
Kompol Suparti Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya mengatakan, patroli yang dilakukan untuk mencegah peredaran uang palsu. Pihaknya menghampiri setiap penyedia jasa penukaran uang jalanan dan mmemberikan imbauan agar hati-hati saat melakukan transaksi dengan konsumennya.
“Kami harap, mereka (jasa penukaran uang–red) sebelum melakukan transaksi, agar terlebih dahulu menteliti dan lebih mencermati keaslian uang dari pembeli, begitu juga untuk para konsumen. Ini untuk mencegah peredaran uang palsu,” kata Kompol Suparti kepada wartawan, Sabtu (26/7/2014).
Sementara itu, Sugiyo (43) warga Jl. Krembangan Selatan yang telah menjalani jasa penukaran uang sejak 17 tahun lalu mengatakan, dirinya sudah sangat paham dengan keaslian uang. Hanya dengan meraba menggunakan kuku, dirinya dapat membedakan uang asli atau palsu.
“Tinggal diraba dengan kuku saja sudah ketahuan mana uang palsu dan asli. Saya sudah 17 tahun berprofesi begini, jadi sudah sangat paham betul,” ujarnya.
Dia menambahkan, modal yang digunakan untuk jasa penukaran uang, didapatnya dari pinjaman. Dia mengaku modal awal yang digunakan Rp 85 juta. “Memang modal ini saya pinjam dari tetangga dan bunganya cukup besar, tapi itu tidak masalah. Hasilnya cukup lumayan sehari sekitar Rp 500 ribu, masih bisa menutupi bunganya,” pungkasnya. (wak)
Teks Foto:
– Anggota Polrestabes Surabaya melakukan Patroli dan memberikan imbauan terhadap jasa penukaran uang jalanan di Surabaya.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net