Sabtu, 23 November 2024

Polisi Identifikasi Komplotan Perampok Bersenjata Jaringan Pasuruan

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Polisi mengidentifikasi keberadaan komplotan perampok bersenjata api dan bondet (sejenis bom ikan) asal Pasuruan yang diduga terlibat dalam aksi perampokan di Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek, Jawa Timur.

“Tim kami sudah berhasil mengidentifikasi keberadaan para pelaku di perbatasan Pasuruan. Nama-nama pelaku bahkan sudah kami kantongi,” kata AKBP Whisnu Hermawan Februanto Kapolres Tulungagung, Minggu (1/6/2014).

Dikatakan, penangkapan para pelaku saat ini tinggal menunggu waktu. Setiap pergerakan komplotan perampok yang tega melukai dan membunuh korbannya itu terus diikuti sembari mengumpulkan sejumlah barang bukti.

“Kalau nama dan ciri-cirinya sudah sama persis dengan yang ada dalam bukti rekaman CCTV (close circuit television). Tapi untuk barang bukti (dari hasil kejahatan di Tulungagung), kami belum temukan,” imbuhnya.

Kendati belum mengendus keberadaan barang bukti hasil kejahatan para pelaku usai beraksi di rumah pemilik koperasi serba-usaha (KSU) di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Senin (12/5/2014), tim buru sergap justru mengidentifikasi sejumlah kendaraan jenis truk dan tiga mobil pribadi yang diyakini hasil perampokan dari daerah lain.

Namun Whisnu berani memastikan komplotan perampok dimaksud adalah pelaku kejahatan yang beraksi menjarah rumah H Murdjito, pemilik KSU Sido Makmur yang akhirnya tewas dihantam benda tumpul sejenis linggis oleh salah satu pelaku karena tak mampu menunjukkan kode pin brankas di kantor koperasi.

“Hasil tapping (pelacakan) kode sinyal ponsel yang ikut dijarah pelaku menunjukkan lokasi yang sama dengan keberadaan para perampok di perbatasan Pasuruan. Mereka diduga juga yang terlibat dalam perampokan di Trenggalek serta daerah lain,” ujarnya.

AKP Supriyanto Kasat Reskrim Polres Trenggalek mengisyaratkan dugaan yang sama bahwa pelaku perampokan di wilayahnya identik dengan komplotan yang beraksi di Tulungagung.

“Kalau melihat ciri-ciri pelaku, logat serta hasil pelacakan ponsel yang dijarah para pelaku, bisa jadi memang orang-orangnya sama,” jawabnya saat dikonfirmasi Antara.

Dua kali perampokan disertai kekerasan terjadi di Trenggalek Minggu (11/5/2014) dan Tulungagung, Senin (12/5/2014).

Pelaku yang berjumlah empat hingga tujuh orang beraksi dengan menyekap para korbannya terlebih dahulu sebelum menjarah seluruh harta benda dan membawanya dengan mobil korban.

Saat beraksi di Trenggalek, perampok gagal membawa kabur seluruh barang kejahatannya karena dicegat polisi saat berusaha kabur ke arah Malang, namun mereka berhasil meloloskan diri.

Hanya selang sehari, aksi perampokan dengan pola serupa terjadi di rumah pemilik koperasi serba usaha di Kecamatan Ngunut, Tulungagung.

Kali ini, perampok yang diperkirakan berjumlah tujuh orang membunuh salah seorang korbannya dan membawa kabur harta benda hasil jarahannya. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs