Komisaris Besar Polisi Setija Junianta, Kepala Polrestabes Surabaya mengatakan hingga saat ini pihaknya belum akan menindak wisma yang masih buka paska penutupan Dolly dan Jarak.
“Untuk saat ini kami masih fokus pada pengamanan pemberian uang stimulus yang saat ini digelar di Kantor Koramil Sawahan,” kata Setija, di sela-sela meninjau pemberian uang stimulus bagi PSK dan Mucikari, Kamis (19/6/2014).
Menurut dia, penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak merupakan domain Pemerintah Kota Surabaya. Sedangkan tugas polisi adalah memback up proses pengamanannya.
Untuk saat ini, fokus pemerintah adalah memberikan uang kompensasi sehingga pengamanan juga akan fokus pada proses pencairan uang kompensasi ini.
Meski begitu, Setija berjanji akan terus melakukan pengamanan dan memantau situasi di kawasan Dolly dan Jarak. “Inikan bertahap jadi kita upayakan ini (pemberian uang stimulus) aman. Nanti selanjutnya ya kita berharap mereka sadar dan menutup sendiri wismanya,” kata Setija.
Sekadar diketahui, setelah secara resmi melakukan penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, mulai hari ini para PSK dan Mucikari mulai mendapatkan pencairan uang stimulus sebesar Rp5,050 juta bagi PSK dan Rp5 juta bagi Mucikari.
Dari data yang ada, PSK yang akan mendapatkan uang stimulus berjumlah 1449, sedangkan mucikari sebanyak 311 orang. Mereka yang mendapatkan adalah mereka yang sudah terdata di Dinas Sosial Kota Surabaya. (fik/dwi)