Satu hari setelah ditemukannya lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Teluk Kumai, Selat Karimata, Polda Jawa Timur telah menyiapkan tim Desaster Victim Identification (DVI) dari Dokkes Polda Jatim dan dibantu dari Mabes Polri serta Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Ada sekitar 40 anggota tim DVI yang akan mengambil sample Post Mortem, Ante Mortem dan juga sample DNA dari keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501.
Kombespol Awi Setiono Kabid Humas Polda Jatim, pada suarasurabaya.net, Rabu (31/12/2014) mengatakan, saat ini Polda Jatim telah menyiapkan empat tim DVI untuk proses identifikasi korban.
1. Tim pertama : DVI yang di backup Mabes Polri di pangkalan Bun di TKP, untuk membackup penanganan awal jenazah dan barang-barang bawaannya.
2. Tim kedua : Tim Ante Mortem. Tim yang melakukan pendataan awal, terkait korban saat masih hidup, dari orang-orang terdekat korban.
3. Tim ketiga : Tim Post Mortem. Tim ahli dari forensik, bedah, outopsi, dll. Mereka sudah siap dan standby di RS Bayangkara.
4. Tim keempat : Tim yang bekerja untuk merekonsiliasi temuan dari Post Mortem dan Ante Mortem untuk dicocokkan.
Sementara itu, sudah ada sekitar 75 ambulance di bandara Juanda, dan tiga kontainer yang berguna untuk penyimpanan jenazah dengan kapasitas 80 jenazah.
“Kamar jenazah sudah disiapkan, termasuk meja operasi sudah ditambah. Tujuh orang bisa masuk, untuk mempercepat proses outopsi,” kata Kombespol Awi.
Selain itu, sudah disiapkan posko tim DVI, di disamping posko Crisis Center yang berada di terminal dua bandara Juanda. (wak/nif/ipg)