Kalau saat ini pelaku plagiarisme belum terungkap atau diketahui oleh orang lain, suatu saat nanti pasti akan terungkap dan diketahui oleh orang lain. Karena plagiarisme tak ubahnya pembohongan kepada diri sendiri dan orang lain.
“Plagiarisme itu seperti membohongi diri sendiri, sekaligus membohongi orang lain. Hari ini mungkin tidak ketahuan, tetapi suau saat nanti pasti bakal ketahuan, dan terbayang betapa memalukan,” ujar Agustinus Lis Tyantoro dosen Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya.
Menurut Agus, pelaku plagiarisme membohongi dirinya sendiri, lantaran dengan menjiplak atau memplagiat karya orang lain, beranggapan bahwa karya yang dibuatnya merupakan hasil jerih payahnya sendiri. Padahal karya orang lain.
“Itu kan membohongi diri sendiri? Dan jika kemudian karya itu dinikmati orang lain, maka bisa dipastikan penikmat karya itu juga menjadi korban kebohongan yang sudah dilakukan si plagiator kan?” tanya Agustinus.
Oleh karena itu, ditambahkan Agustinus bahwa pelaku plagiarisme cepat atau lambat pasti akan ketahuan. “Hanya soal waktu saja. Cepat atau lambat pelaku plagiarisme pasti ketahuan,” tegas Agustinus Lis Tyantoro.
Sepakat dengan itu, Agustiawan Joko Samudro humas dan dosen Unitomo Surabaya membenarkan bahwa plagiarisme adalah kebohongan yang dilakukan pada diri sendiri maupun pada orang lain.
“Namanya kebohongan itu pasti akan terungkap. Tinggal tunggu waktu saja. Apalagi plagiarisme itu menyangkut karya ilmiah. Plagiarisme itu membohongi diri sendiri sekaligus juga membohongi orang lain. Betul kan?” tukas Agustiawan Joko Samudro pada suarasurabaya.net, Rabu (26/2/2014).(tok/rst)