Perut buncit siapapun pasti tidak mau karena dengan perut buncit akan merusak performance, dan mengganggu aktifitas serta yang paling bahaya perut buncit itu menumpuk penyakit.
DR. Dewa Nyoman Sutanaya dari Rumah Sakit (RS) Darmo Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Senin (12/5/2014) mengatakan, secara anatomi buncit itu memang mempunyai kantong secara khusus yang disebut omentum.
”Kantong itu sangat melar, jadi saking melarnya kalau kalori itu akan ditumpuk dalam bentuk lemak yang sangat mungkin ditampung dalam kantong lemak itu. Kantong itu juga elastis sehingga berapapun jumlahnya akan bisa menampung,” kata dia.
Kata dr. Dewa, selain secara perform turun, gerak jadi terbatas, yang paling mengerikan perut buncit identik dengan berbagai penyakit.
“Otomatis ya karena perut buncit itu kan berat jadi performa pasti turun. Perut buncit juga rawan penyakit seperti batu empedu. Semakin lama bertahan dengan kondisi seperti itu otomatis penyakit-penyakit akan muncul bahkan di usia dini,” ujar dia.
Untuk mencegah perut buncit rasanya mulai sekarang harus mengatur pola makan dan jangan lupa harus olahraga.
“Cara mengatasinya secara umum pasti dengan cara olahraga dan ini bukan diet karena diet itu merupakan pengetatan jumlah makanan. Tapi lebih ke cara pengaturan jadwal makanan,” katanya.
DR. Dewa Nyoman Sutanaya dari RS Darmo mengingatkan untuk menghindari perut buncit, diet dan olahraga itu harus. Tapi yang lebih penting jangan salah pilih olahraga. Bagi yang usianya di bawah 30 tahun, mau fitnes, nge-gym atau yang lain boleh. Tapi yang sudah di atas 30 atau 40 tahun sangat dianjurkan untuk olah raga jalan cepat. (gk/dwi/ipg)
Teks Foto:
– Ilustrasi