Sabtu, 23 November 2024
Pengamat:

Perkembangan IT dan Kemacetan Jadi Alasan Utama Officeless

Laporan oleh Desy Kurnia
Bagikan

Herry Setyadi Wibowo, Pengamat Seluler dan Gadget mengungkapkan perkembangan Teknologi Informasi atau IT dan kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di Indonesia menjadi alasan merebaknya tren officeless atau bekerja tanpa harus ke kantor.

”Fenomena officeless yang berkembang di Indonesia tak lepas dari dua hal tersebut (perkembangan IT dan kemacetan). Apalagi sekarang semuanya serba ada dan serba mudah dengan beragam pilihan yang ditawarkan,” terangnya saat dihubungi Radio Suara Surabaya, Selasa (12/8/2014).

Soal kemacetan, katanya, ini sudah menjadi masalah umum di kota-kota besar. Oleh karena itu, untuk efisiensi waktu dan juga tenaga, officeless menjadi pilihan. “Daripada bolak-balik kantor, yang penting sekarang kan output atau hasil dari kerjaannya,” katanya.

Umumnya, sejumlah instansi di Indonesia sudah menerapkan officeless, dimana yang diutamakan adalah hasil kerjanya dan tidak wajib ke kantor kecuali, untuk rapat atau meeting.

“Namun, juga ada instansi yang hanya mewajibkan absen saja di kantor, saat datang dan pulang, sedangkan bekerjanya bisa diluar kantor,” paparnya.

Sementara itu, untuk perkembangan Teknologi Informasi, Herry menjelaskan bahwasannya saat ini internet yang ada di Indonesia sudah sangat terjangkau dengan beragam pilihan.

“Memang akses internet belum secepat di negara lain yang lebih maju, namun jika dibanding dahulu yang cenderung terbatas, saat ini jauh lebih baik dan terus berkembang,” ujarnya.

Hal ini juga didukung dengan perangkat yang digunakan untuk bekerja, dimana semakin beragam pilihan dan ditawarkan dengan harga cukup terjangkau.

Selain itu, dari sisi tempat atau lokasi, saat ini sudah banyak cafe, fast food atau semacam foodcourt yang fasilitasnya dilengkapi colokan listrik. Beberapa bahkan free wifi. “Sekarang kan trennya, tempat nongkrong semacam cafe kurang diminati jika tidak ada colokan listrik atau wifi,” kata Herry. (ain/ipg)

Foto: Ilustrasi

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs