Sukron (29) korban tewas dalam ledakan bondet di Perumahan Bugul Kidul Jl Rambutan 3c no 84 Pasuruan, Rabu (12/2/2014) kemarin adalah buronan kasus peredaran bondet Polres Banyuwangi sejak 2009 silam.
Kombes Polisi Awi Setiono Kabid Humas Polda Jawa Timur saat diwawancarai Radio Suara Surabaya mengatakan waktu itu Sukron diketahui sebagai pemasok 15 kardus detonator bondet berisi 25 batang peledak senilai Rp12,5 juta.
Dalam ledakan kemarin, Sukron tewas bersama Adi Suyitno (32) kakak iparnya. Sedangkan Nurhayati kakak Sukron mengalami luka di bagian kaki. Polisi sudah menetapkan Sukron sebagai tersangka tunggal kasus ini.
Dalam olah TKP, polisi menemukan 293 selongsong detonator kosong, 28 detonator yang sudah diisi terbuat dari alumunium dengan diameter 0,5 cm dan panjang 5 cm. Barang bukti lainnya adalah 2 unit HP, dan sebuah sepeda motor yang ikut hangus terbakar.
Ledakan tersebut mengakibatkan lubang sedalam 60 cm dengan diameter sekitar 1 meter.
Dari penelusuran polisi sementara ini diketahui bahwa pemasok black powder pada Sukron berinisial H. Dia tercatat sebagai warga Desa bajangan, kec gondang wetan, pasuruan.
“Kami sedang mendalami black powder yang dipasok ke Sukron. Bahan ini adalah material untuk membuat TNT, bom berdaya ledak tinggi. Bom ikannya sendiri sebenarnya berdaya ledak rendah, tapi karena ada black powder, jadi punya daya ledak tinggi,” ujarnya.(edy)