Penghuni Lokalisasi Dolly Kembalikan Uang Kompensasi

Sebanyak delapan penghuni lokalisasi Jarak, Kelurahan Putat Jaya mengembalikan uang kompensasi yang telah mereka terima. Delapan orang ini, lima diantaranya adalah PSK dan tiga mucikari.

Mereka mengembalikan uang yang sudah diterima, kepada panitia pembagian uang kompensasi di kantor Koramil Sawahan, Rabu (25/6/2014).

“Kami mengembalikan uang sehingga masih bisa beroperasi kembali,” kata Sutini, 50 tahun, pengelola wisma di Putat Jaya Timur IIIb/2, ketika ditemui di Kantor Koramil Sawahan.

Sejak mengambil uang kompensasi pada Jumat (20/6/2014) dia terpaksa tidak membuka wismanya karena takut dengan para pemilik wisma lainnya yang tidak mengambil uang kompensasi.

Karena itu bersama dengan dua tetangga sesama mucikari yang juga telah mengambil uang kompensasi, Sutini nekat mengembalikan uang tersebut sehingga dia bisa kembali beroperasi untuk membuka kembali wismanya.

Sementara Martini, 40 tahun, pemilik wisma yang merupakan tetangga Sutini mengatakan dia terpaksa mengembalikan uang karena uang Rp5 juta yang diberikan pemerintah tidak cukup untuk menambal hutangnya.

“Saya nyewa wisma setahun Rp10 juta, padahal saya ngontrak baru dua bulan lalu. Belum lagi saya sekarang juga sedang hamil,” kata dia.

Pantauan suarasurabaya.net, tiga mucikari ini mengembalikan uang bersama dengan lima PSK mereka. Di Kantor koramil mereka diminta untuk menandatangani surat pernyataan pengembalian uang.

“Kita tidak bisa menolak, yang mau mengembalikan ya silakan kami tak bisa memaksa. Yang mau mengambil ya silakan karena ini hak mereka,” kata Lilik Sri Utami, Kepala Sub Bagian Penanggulangan Bencana Biro Kesra Pemerintah Jawa Timur.

Menurut Lilik, meski ada yang mengembalikan, tapi proses pencairan uang kompensasi penutupan Dolly dan Jarak terus dilakukan.

Bahkan hingga kini setidaknya sudah ada 354 PSK dan 66 mucikari yang sudah mengambil uang kompensasi penutupan Dolly dan Jarak. Bagi PSK dan Mucikari yang belum mengambil, masih diberikan waktu hingga Kamis (26/6/2014), besok. (fik/rst)