Pertumbuhan ekonomi ke depan lebih banyak di kawasan Surabaya Barat dan Timur. Sebab di kawasan itu tumbuh banyak perkantoran dan pusat bisnis. Dengan begitu, rencana Pemkot membuka jalan di Surabaya Barat dan Timur dinilai sangat pas.
Pertumbuhan ekonomi ke depan diprediksi lebih banyak di kawasan Surabaya Barat dan Timur. Sebab di kawasan itu tumbuh banyak perkantoran dan pusat bisnis.
Akan tetapi, terpusatnya pertumbuhan ekonomi tentu berdampak pada arus lalu lintas di sekitar, seperti kemacetan. Di Surabaya Barat khususnya, hampir setiap hari terutama di jam sibuk, jalur protokol seperti HR Muhammad, Mayjend Sungkono, Lakasantri terpantau padat.
Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini sedang mengerjakan proyek pengembangan tata ruang di kawasan Surabaya Barat.
Erik Cahyadi, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya, pada Radio Suara Surabaya sesuai Peraturan daerah (Perda) nomor 3 tahun 2007 tentang tata ruang, Surabaya Barat telah dibagi dalam beberapa kawasan yakni, kawasan CBD (Central Bisnis Distrik), konservasi, strategis dan pergudangan.
“Untuk kawasan CBD itu di daerah HR Muhammad, Mayjend Sungkono dan Segi Delapan Darmo, untuk kawasan konservasi di sekitar Tambak Dono, kawasan strategis di Teluk Lamong dan untuk kawasan pergudangan di Margo Mulyo dan Lakarsantri,” paparnya, Selasa (8/4/2014).
Terkait penggunaan Perda tahun 2007, Erik mengaku, hingga saat ini Perda Tata Ruang yang baru belum disahkan.
Selain pembagian kawasan tersebut, Erik menjelaskan proyek jaringan jalan baru di lingkar luar barat dan lingkar dalam barat untuk mengurai kemacetan.
“Untuk lingkar luar barat sekarang sedang proses untuk pembebasan. Pelaksanaannya diupayakan tahun ini, terutama lingkar luar barat yang sudah diproses di BPN,” tuturnya.
Saat ditanya kendala yang didapat selama pengembangan, Erik mengaku sejauh ini belum ada karena saat pengembang mengajukan izin pihaknya sudah memikirkan dengan matang termasuk rekom lalu lintasnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah yang mungkin timbul, seperti kemacetan. (ain/ipg)