Pematangan persiapan penertiban bangunan liar sepanjang Jl. Setail, terus dilakukan, dan warga tetap berharap boleh berjualan pasca pembongkaran.
Ditegaskan Mahmud Sariadji camat Wonokromo, terkait rencana penertiban disertai pembongkaran bangunan liar disepanjang kawasan Jl. Setail, Surabaya, hingga Kamis (4/9/2014) pihaknya terus mematangkan persiapan. Termasuk terus berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Surabaya.
“Kami masih menunggu jadwal kapan pelaksanaan penertiban Jl. Setail digelar. Kami menunggu perintah, dan terus berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Surabaya. Pematangan rencana ini terus menerus kami lakukan. Begitu dapat perintah, kami langsung bergerak, “ ujar Mahmud Sariadji camat Wonokromo.
Lebih jauh Mahmud mengatakan pihaknya telah melakukan atau melaksanakan langkah-langkah yang seharusnya dilaksanakan pada prosedur pembongkaran bangunan disebuah lahan. “Langkah-langkah prosedural juga telah kami laksanakan,” tegas Mahmud Sariadji pada suarasurabaya.net.
Sementara itu, meski belum ada kepastian kapan pelaksanaan penertiban dilakukan, warga penghuni bangunan liar Jl. Setail mengaku tetap berharap, mereka bisa berjualan kembali pasca dilakukan pembongkaran bangunan dikawasan dekat Kebun Binatang Surabaya tersebut.
“Kalau memang diberikan tempat lagi untuk dapat berjualan, tentunya kami sangat berterimakasih. Berjualan dilokasi ini adalah satu-satunya pekerjaan kami. Kalau memang tidak bleh ada bangunan disini, kami patuh. Tapi tolong beri kami pekerjaan,” tukar Muklas satu diantara penguus kelompok pedagang kaki lima Jl. Setail, Surabaya.
Muklas dan kawan-kawan yang sudah menempati dan berjualan dilahan disebelah KBS, lebih dari 10 tahun tersebut, sangat berharap Pemerintah kota Surabaya tetap mengijinkan merteka berjualan kembali dilokasi yang sama. “Meskipun dengan tenda, kami sanggup. Yang penting kam tetap bisa berjualan,” harap Muklas, Kamis (4/9/2014).(tok/rsr)