Pemerintah Kota Surabaya sedang mengkaji untuk memberikan uang kompensasi lanjutan bagi para PSK dan Mucikari paska penutupan Dolly dan Jarak.
“Saat ini masih dikaji apakah uangnya akan ditarik (oleh Kementerian Sosial), apakah akan disuruh merealisasikan (pembayaran lanjutan),” kata Soemarno Kepala Bakesbangpol Linmas Kota Surabaya, Jumat (22/8/2014).
Soemarno mengatakan, hingga saat ini memang baru 400an dari total 1449 PSK yang telah mengambil uang kompensasi, sedangkan untuk mucikari baru 69 dari 311 total mucikari.
Jika memang dilanjutkan, pembayaran uang bagi mucikari lebih mudah karena uang kompensasi berasal dari pemerintah provinsi, sedangkan untuk PKS sedikit rumit karena uang kompensasi berasal dari Kementerian Sosial.
Tiap PSK berhak atas uang Rp5.000.000, sedangkan untuk mucikari Rp5.050.000. Total uang yang disediakan untuk memberikan kompensasi ke PSK mencapai Rp 7,317 miliar dan Rp 1,5 miliar untuk mucikari bantuan dari Pemerintah Jawa Timur.
Selain kaji kembali kelanjutan pemberian uang kompensasi, pemerintah kota Surabaya saat ini juga terus mendekati warga yang bersedia untuk menjual rumah bekas pelacuran untuk kepentingan fasilitas umum.
“Hingga kini baru satu yang sudah dibeli baru satu, dan masih adalagi lima rumah yang dalam proses pembelian,” kata dia. Sayang, pembelian rumah pelacuran di kawasan itu agak terkendala karena tak semua rumah memiliki sertifikat yang jelas.
Sementara itu sebagai kelanjutan penutupan Dolly dan Jarak, Pemerintah Kota Surabaya juga terus memberikan peluang kerja bagi warga terdampak. Sebanyak 50 peluang kerja sebagai tenaga kontrak juga telah disiapkan yang tersebar di Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Linmas, serta beberapa SKPD lainnya. (fik/rst)