Sutopo, warga Buduran Sidoarjo menjadi korban pencurian mobil dengan modus pembiusan. Pick up Grand Max warna hitam tahun 2013 dengan nopol W 9161 NM beserta 1 telepon seluler Sutopo, raib.
Pencurian yang diotaki dua wanita yang berpura-pura menyewa mobil Sutopo terjadi pada Sabtu (22/3/2014) . “Usia ibu-ibu itu sekitar 50 tahun, ngakunya asli Semarang tapi tinggal di Buduran,” ujar Sutopo pada Radio Suara Surabaya , Selasa (25/3/2014) malam.
Kepada Sutopo, mereka minta diantarkan ke Pabrik Tjiwi Kimia Mojokerto untuk mengambil kulkas dan peralatan rumah tangga lainnya. “Kami berangkat sekitar pukul setengah lima sore, ” tambah Sutopo.
Sesampainya di depan Citra Medika (sebelum Tjiwi Kimia) Sutopo sempat berhenti dan makan di sekitar SPBU. “Kami sempat melanjutkan perjalanan tapi saya diminta berhenti lagi, katanya mau dibelikan kopi, ” kata Sutopo.
Nahas nasib Sutopo, 30 menit sesudah meminum kopi yang diduga dicampur obat bius, Sutopo langsung tidak sadarkan diri.
Dewi fortuna masih berpihak pada Sutopo karena dia ditemukan oleh warga Kemlagi, Mojokerto dan dibawa ke Klinik Kemlagi. Sekitar pukul 23.30, pihak kepolisian langsung menghubungi keluarga Sutopo.
“Setelah itu keluarga membawa saya ke RSUD Sidoarjo, ” ujar Sutopo. Sutopo bisa terlepas dari pengaruh bius sesudah menjalani 2 hari perawatan, tepatnya Senin sore, dia baru siuman.
Untuk mengusut kasus ini, pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Kemlagi Mojokerto. Ciri-ciri Pick Up Grand Max W 9161 NM hitam milik Sutopo yang hilang antara lain: ada terpal hitam di bagian belakang, lampu sein kanan depan retak sehingga diberi isolasi hitam, kaca depan bagian atas bawah diberi kaca film sekitar 60%.
Sutopo menambahkan, meski pick up dam mobil raib, tapi surat-surat berharga seperti STNK dan BPKB tidak ikut raib bersama mobil. (ras/ipg)
Teks Foto:
– Ilustrasi