Satu diantara upaya agar buta aksara dapat dikurangi bahkan bila perlu dihapuskan, adalah dengan memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada masyarakat untuk dapat memperoleh pendidikan dalam bentuk apapun seluas-luasnya.
“Pemerintah sebaiknya membuka akses atau memberikan kemudahan kepada masyarakat terkait dengan penyelenggaraan berbagai program dan kegiatan untuk pendidikan masyarakat. Mulai dari perizinan hingga hal-hal non teknis lainnya,” kata Isa Anshori anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur.
Karena, lanjut Isa, dengan kemudahan akses, maka masyarakat yang akan mengembangkan upaya pendidikan bagi setiap orang, akan dapat membantu fungsi penyelenggara pendidikan formal yang dilakukan dan dikembangkan pemerintah.
“Justru dengan dibukanya akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam pendidikan dasar, maka pemerintah mau tidak mau akan terus meningkatkan program-program lanjutan dalam upaya pendidikan dan pengembangan masyarakat,” tukas Isa Anshori.
Ditambakan Yenni Atmojo Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Aeli Surabaya, bila pemerintah memberikan dukungan sepenuhnya bagi penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan oleh masyarakat, maka paling tidak pada lingkungan kecil buta aksara dapat dihapuskan.
“Melalui kelompok-kelompok belajar atau kejar paket, yang biasanya memang digelar masyarakat sendiri, maka paling tidak angka buta aksara dilingkungan terkecil akan terus berkurang. Ini kan dibutuhkan masyarakat, dan pemerintah memang sebaiknya memberikan dukungan,” tegas Yenni Atmojo saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Senin (8/9/2014).(tok/ipg)