Kementerian Teknologi Informasi dan Komunikasi Thailand memblokir Facebook dan berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan situs jejaring sosial lainnya untuk membendung protes terhadap pemerintah militer. Pernyataan ini dikatakan Surachai Srisaracam Sekretaris Tetap Kementerian Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Reuters.
“Kami telah memblokir Facebook untuk sementara dan besok kami akan mengadakan pertemuan dengan media sosial lainnya seperti Twitter dan Instagram, untuk meminta kerja sama mereka,” kata dia.
“Saat ini ada kampanye untuk meminta orang untuk melancarkan aksi protes terhadap militer sehingga kami perlu meminta kerja sama dari pihak media sosial untuk membantu kami menghentikan pesan kritis yang menyebar terkait kudeta,” katanya.
Media cetak dan penyiaran telah diinstruksikan untuk tidak melakukan laporan kritis atas pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada 22 Mei 2014 lalu.
Segera setelah pengumuman kudeta oleh militer, sejumlah aturan yang ditetapkan antara lain adalah pembatasan kebebasan sipil dan media, serta pemberlakuan jam malam. (ant/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
