Di beberapa SPBU di Surabaya, sejumlah konsumen mengaku tidak mempersoalkan pembatasan layanan pembelian BBM bersubsidi jenis solar. Tetapi yang lebih penting adalah BBM bersubsidi tetap harus ada.
“Kalau tidak, bisa repot kami ini. Silahkan kalau soal pembelian dibatasai waktunya. Yang lebih penting, solar bersubsidi harus tetap ada. Itu sangat membantu kami,” ujar Suhariyanto karyawan operasional developer di Surabaya.
Dalam sehari, lanjut Suhariyanto, lebih dari 4 kali keliling dari satu proyek ke tempat proyek lainnya dengan membawa mobil berbahan bakar solar. Bahkan jika dibutuhkan, pemeriksaan proyek juga dilakukan hingga di luar Surabaya.
“Bayangkan saja Mas, kalau tidak pakai solar bersubsidi, berapa banyak biaya untuk operasional kendaraan saja. Makanya kami berharap solar bersubsidi tetap harus ada. Soal pembatasan waktu pembelian silahkan saja,” tegas Suhariyanto.
Senada dengan Suhariyanto, argumentasi tidak jauh berbeda juga disampaikan Adi Purnomo yang membawa mobil box untuk usahanya mensuplai berbagai produk detergent di sejumlah toko dan agen di Kota Surabaya.
Dalam sehari, lanjut Adi Purnomo, lebih dari 20 titik lokasi di Surabaya didatangi untuk mensuplai kebutuhan toko dan agen bahan-bahan pembersih. “Kebutuhan Solar lumayan besar. Kalau Solar subsidi dihilangkan artinya ongkos operasional tambah besar,” ujar Adi Purnomo.
Terkait dengan pemberlakuan pembatasan layanan pembelian solar bersubsidi, Adi Purnomo berharap pemerintah tidak menghapuskan keberadaanya.
“Tidak masalah kalau antre. Yang penting jangan dihapuskan,” tegas Adi Purnomo saat ditemui suarasurabaya.net di SPBU HR Muhammad, Surabaya, Senin (4/8/2014).(tok/dwi)
Teks foto:
– Konsumen berharap Solar bersubsidi tetap tersedia.
Foto: Totok suarasurabaya.net