Kurikulum 2013 memberi tantangan pada profesionalitas Guru. Untuk menjadi profesional, guru-guru perlu diberikan training atau pelatihan.
Pendapat tersebut muncul dalam #Diskusi yang dibuka dalam facebook Suara Surabaya e100, Rabu (29/1/2014).
Akun Ahmad Intan Kurnia menyatakan untuk menjadikan guru profesional perlu ada pendidikan formal dan sertifikasi bagi para guru. Pendidikan formal lanjutan, pendidikan atau keahlian tertentu yang diperoleh dengan pelatihan ketat dan bersertifikat..
Dia juga menambahkan, selama ini dana pendidikan untuk guru sudah cukup tapi kurang merata, Untuk masalah dana pendidikan sejauh ini sudah cukup, tinggal diratakan secara proporsional saja. Jangan jadi overbudget nanti rawan korupsi
Masih senada dengan Ahmad Intan Kurnia, akun Priananda Top mengungkapkan, untuk guru yang berada di pelosok, pelatihan dapat menggunakan sistem pelatihan jarak jauh. Mendiknas membuat program pembelajaran jarak jauh artinya sebelum kurikulum dijalankan pastikan Guru memahami dan mengerti akan kurikulum tersebut dengan cara di tes, buat soal – soal guru wajib mengisi dan mengirim ulang hasil jawabannya.
Namun, ada juga pernyataan satir yang menyatakan bahwa guru tidak bisa menjadi profesinal karena gaji yang masih minim. Seperti yang dinyatakan oleh akun Ahmad Wafi, gaji guru yg non PNS di sekolah pinggiran/swasta sangat minim.sehingga banyak guru yg mencari tambahan untuk ekonominya.
Maka dari untuk guru yang memiliki kesejahteraan cukup dan sudah mengantongi sertifikat, profesionalitas harusnya sudah menjadi keharusan. Untuk Bapak Ibu guru khusunya guru negeri apalagi yang sudah dapat tunjangan sertifikasi. Menurut saya, sudah lebih sejahtera. mohon dengan hormat, yang serius dan ikhlas kalau mengajar.. Agar muridnya lebih paham. Tetaplah sebagai guru umar Bakri. Walau pendapatan sudah menteri.
Sebelumnuya, M. Nuh Mendiknas, dalam penerapan kurikulum 2013, Guru dituntut harus meningkatkan profesionalitas mengingat Guru harus memiliki kompetensi seperti yang dibebankan pada muridnya. (ras/rst)