Sejumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) lokal di Surabaya mengaku siap untuk bersaing menghadapi Asean Economic Community (AEC) tahun 2015 mendatang.
Para pelaku UKM tidak begitu khawatir dalam bersaing dengan industri dari luar negeri maupun dalam negeri, saat produk-produk dari negara tetangga di kawasan Asen bebas masuk ke Indonesia, terutama Surabaya.
Nurul Soraya Syuyuthi satu diantara pelaku UKM yang memproduksi handycraft sandal kulit mengaku siap bersaing dalam AEC 2015 mendatang. Dia mengaku, sejauh ini telah banyak pelatihan yang diikuti mulai tingkat Kelurahan, hingga tingkat kota.
Pelatihan yang telah diikuti diantaranya pelatihan pemasaran, management, bahasa Inggris di rumah bahasa, promosi dan jual beli melalui internet.
“Setidaknya saat ini sudah sedikit bisa bahasa Inggris berkat kursus di rumah bahasa. Selain itu sedikit paham jual beli secara online,” kata Nurul warga Jl. Raya Nginden No. 61 Surabaya kepada suarasurabaya.net, Jumat (30/5/2014).
Dia menambahkan, fasilitas dari Pemerintah Kota Surabaya, berupa pelatihan dan menyediakan tempat pameran, sangat membantu pelaku UKM yang saat ini sedang berkembang. Terbukti, UKM Sandal kulit yang ditekuninya dengan modal awal Rp. 100 ribu, saat ini sudah semakin berkembang, bahkan semakin banyak pesanan dari dalam maupun luar kota Surabaya.
“Sekarang banyak pesanan, berkat fasilitas yang diberikan pihak Pemkot. Omset perhari, sekarang sekitar 300 – 500 ribu rupiah,” ujarnya.
Wanita yang sudah sejak 2007 lalu menekuni handycraft sandal kulit ini mengaku, sejauh ini masih ada beberapa kendala yang dia hadapi. Satu diantaranya terkendala alat produksi. Saat ini proses produksi dikerjakan secara manual, dan alat terbatas.
“Sejauh ini masih terkendala peralatan untuk produksi, pengerjaannya masih manual, dan alat terbatas sehingga produksi tidak bisa banyak,” kata Nurul.
Dia berharap, kedepannya semakin banyak program pengkreditan untuk UKM, dan prosesnya juga semakin dipermudah. “Kalau bisa kredit alat produksi, tentunya juga bisa menambah karyawan. Jadi secara tidak langsung menambah lapangan pekerjaan,” pungkasnya. (wak/rst)
Teks Foto:
– Nurul saat menata hasil produksinya di stand pameran di kawasan Semolowaru Bahari Surabaya.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net