Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan, di Jawa Timur ternyata belum mampu memberikan kepastian dan layanan yang baik.
Jamaludin, Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Jawa Timur pada suarasurabaya.net, Kamis (2/1/2014) mengatakan selama dua hari pelaksanaan BPJS sejak 1 Januari 2013 kemarin, hingga saat ini pelaksanaan di Jawa Timur masih cukup amburadul.
“Bahkan kantornya yang ada di RSU Dr Soetomo saya lihat masih tutup, belum menjalankan operasional BPJS,” kata Jamaludin.
KAJS juga mencatat bahwa hingga saat ini, infrastruktur BPJS kesehatan di Jawa Timur juga masih cukup minim. Di daerah ring I misalnya, ternyata hanya ada tiga kantor BPJS dan belum ada titik simpul pelayanan untuk proses pendaftaran.
Selain itu, hingga saat ini pemerintah juga belum membentuk gugus tugas yang secara khusus dibentuk untuk melaksanakan tugas melakukan pengawasan.
Fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan juga masih sangat minim dan belum beroperasi selama 24 jam. “Kartu BPJS hingga saat ini juga belum dibagikan sehingga pasien masih menggunakan kartu jaminan pemeliharaan kesehatan,” ujarnya. (fik)