Seiring dibukanya flyover Pasar Kembang dua arah, sejumlah pengelola tempat usaha disamping jembatan layang hingga Sabtu (1/2/2014) tetap membuka usahanya sembari berharap pembeli datang kembali.
“Sebelum pembangunan flyover kita sempat diberitahu. Dan saat proyek berjalan pembeli memang sepi. Pembeli langsung menurun dan penghasilan kita menurun. Tapi kita tetap buka, dan semoga pembeli datang kembali,” kata Yanto penjaga toko barang elektronik di kawasan Pasar Kembang Surabaya, Sabtu (1/2/2013).
Lebih dari 50 tempat usaha terdiri dari toko, restoran, hotel dan penjual aneka barang berada di sisi barat dan timur flyover Pasar Kembang tersebut yang sudah sejak beberapa tahun membuka tempat usahanya dikawasan itu.
Pembangunan flyover yang diharapkan dapat memecah kepadatan dan kemacetan yang kerap terjadi disekitar Jl. Pasar Kembang, diharapkan tidak mematikan tempat usaha di sisi kiri dan kanan flyover tersebut.
“Kalau memang tujuannya memecah kepadatan dan kemacetan Pasar Kembang, semoga saja nanti tidak membuat tempat usaha kita ini malah dijauhi pembeli dan akhirnya tutup. Ini satu-satunya sumber penghidupan kami,” kata Sutikno pekerja toko emas pada suarasurabaya.net.
Hal lain yang dikeluhkan para pemilik tempat usaha disebelah flyover Pasar Kembang setelah dibuka, adalah berkurangnya atau bahkan tidak adanya lahan parkir bagi pembeli.
Dihubungi terpisah, Muslich Hariadi Camat Sawahan membenarkan bahwa dari pertemuannya dengan beberapa warga yang memiliki tempat usaha disisi barat flyover Pasar Kembang, kebutuhan lahan parkir harus segera direalisasikan. “Itu yang diusulkan pemilik tempat usaha disana,” pungkas Hari Widodo,”. (tok/wak)