Enam gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak patroli bersama di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, selama 14 hari, dalam “operasi” gabungan dari pemerintah, pelaku usaha dan aktivis lingkungan.
“Jadi gajah-gajah ini dikerahkan, istilahnya blusukan, di kawasan Tesso Nilo untuk mengamankan area, sosialisasi ke masyarakat, serta memetakan dan mengidentifikasi kondisi terkini Tesso Nilo untuk mengambil keputusan pengelolaan nanti,” kata Kepala Balai TN Tesso Nilo, Tandia Tjahjana, pada Antara, Sabtu (23/8/2014).
Ia mengatakan, patroli bersama itu melibatkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau dan Balai TN Tesso Nilo sebagai koordinator.
Sedangkan, pasukan gajah yang dikerahkan berasal dari Tim Flying Squad dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), WWF dan Yayasan TNTN, yang masing-masing menurunkan dua gajah.
“Kami juga berkoordinasi dengan polisi untuk pengawasan,” katanya.
Pasukan gajah jinak beserta pawang (mahout) mulai berpatroli sejak 20 Agustus lalu selama 14 hari ke depan. Mereka berkeliling di kawasan hutan alam, hutan tanaman industri hingga ke areal yang rusak akibat perambahan.
Tandia berharap kolaborasi antara pemangku kebijakan bisa diperkuat untuk menjaga kawasan konservasi tersebut.
Sebab Balai TN Tesso Nilo hingga kini masih kekurangan sumber daya manusia untuk mengawasi taman nasional yang luasnya sekitar 83.000 Hektare yang berada di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu. (ant/fik)