Soekarwo Gubernur Jawa Timur memastikan segera mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mengatur pelarangan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Jawa Timur.
“Yang diinginkan para tokoh ulama kita segera keluarkan Pergub,” kata Soekarwo, usai memimpin pertemuan dengan para tokoh agama dan forum pimpinan daerah untuk membahas ISIS di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (7/8/2014).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Panglima Kodam V/Brawijaya, Kapolda, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala BIN Jawa Timur, serta sejumlah akademisi itu, mereka yang hadir secara bergantian memang menyampaikan pendapat mereka mengenai keberadaan ISIS.
Hasil dari pertemuan selanjutnya akan segera dirumuskan untuk menjadi peraturan yang akan digunakan untuk membentengi masyarakat dari bahaya ISIS.
“ISIS ini bukan agama, ini idiologi politik yang ingin mendirikan negara. Para ulama dan forpimda jelas menginginkan ISIS dilarang di Jawa Timur,” kata dia.
Pakde Karwo mengatakan, langkah Jawa Timur untuk melarang ISIS sudah sangat tepat. Apalagi, aliran ini terbukti telah merongrong idiologi negara. Mereka bahkan melawan Pancasila, UUD 45 dan akan memecah belah kesatuan NKRI.
Pergub sendiri, saat ini sedang disusun dengan membentuk tim kecil yang terdiri dari perwakilan Forpimda, serta ulama dan tokoh masyarakat.
Sekadar diketahui, beberapa ulama yang hadir dalam pertemuan kali ini diantaranya adalah dari NU diwakili Miftachul Ahyar, Rois Syuriah PWNU Jawa Timur. Sedangkan dari Muhammadiyah adalah Prof Thohir Lut, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Selain itu juga hadir Kiai Miftachul Ahyar, Ketua MUI Jawa Timur.
Dari unsur pesantren diwakili Kiai Anwar Iskandar dari Pesantren Lirboyo, serta kakak beradik Kiai Zainuddin Jazuli dan Nurul Huda Jazuli dari Lirboyo Kediri, dan beberapa kiai dari pesantren besar lainnya. Prof Abd A’la, rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya juga hadir. (fik/rst)