Meski dari hasil otopsi yang dilakukan tim kesehatan satwa KBS, ditemukan kematian Cantrika, satu diantara Harimau Benggala Putih disebabkan oleh radang paru-paru, tetapi organ bagian dalam tubuhnya tetap diotopsi di FKH Unair.
“Untuk mendapat kepastian penyebab utama kematiannya, memang harus dilakukan otopsi. Organ bagian dalam tubuh Cantrika memang sudah kami kirimkan ke laboratorium FKH Unair,” kata Agus Supangkat Humas PDTS KBS, Sabtu (8/2/2014).
Kematian Cantrika, Harimau Benggala Putih berumur 17 tahun, anakan dari Ajay dan Malavi, menambah daftar panjang kematian satwa koleksi KBS, yang kembali terjadi sejak beberapa waktu lalu itu.
Belum lagi tuntas penyelidikan sebab-sebab kematian Michael, satu diantara Singa koleksi KBS, Kamis (6/2/2014) kematian Cantrika mengejutkan banyak pihak temasuk manajemen PDTS KBS sendiri.
“Penelitian organ dalam tubuh satwa yang mati, bisa dijadikan satu diantara acuan untuk mengetahui sebab-sebab kematiannya. Oleh karena itu, meskipun otopsi awal yang dilakukan tim kesehatan satwa sudah diketahui, masih dibutuhkan hasil penelitian lain sebagai pelengkap. Biasanya memangvdemikian,” tambah Agus Supangkat, Sabtu (8/2/2014).
Oleh karena itu, organ bagian dalam tubuh Cantrika dibawa ke laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair untuk dilakukan penelitian guna mengetahui penyebab utama kematian Cantrika tersebut.(tok/ipg)