Dari pengakuan Agus Winarno pengemudi mobil Alphard S 1771 NG yang menabrak balita dan mobil di Terminal 2 Bandara International Juanda Surabaya kondisi tubuhnya lemas setelah minum obat kolesterol.
dr. Benny kristanto Spesialis Farmakologi Klinik Rumah Sakit Premier Surabaya pada Radio Suara Surabaya mengatakan, obat kolesterol pada dasarnya memiliki banyak jenis, kemungkinan yang diminum pelaku ini obat yang biasa diminum pada malam hari.
“Dilihat dari cara peminumnya yang berefek lemas sampai menginjak gas itu kemungkinannya kecil bahkan hampir tidak ada. Kalau sampai kehilangan kendali itu saya rasa tidak karena obat kolesterol itu tidak sampai menekan sistem saraf pusat,” kata dia.
Kalau meminum obat kolesterol di pagi hari, lanjut dia, merupakan cara minum obat yang salah. Karena obat tersebut dibuat sedemikian rupa untuk menghancurkan kolesterol pada malam hari.
dr. Benny menjelaskan, obat kolesterol itu dibuat dua macam, ada obat yang dibuat bisa larut dalam air dan ada yang dibuat untuk bisa larut dalam lemak.
“Memang beberapa obat memiliki potensi untuk membuat lemas tapi peluangnya kecil sekali. Kemudian jika diminum pada pagi hari sampai menekan saraf pusat di otak itu saya rasa tidak ada,” ujar dia.
Menanggapi kasus tabrakan maut di Bandara Juanda, kata dr. Benny, bisa juga karena faktor human error misalnya kelalaian sopir karena kalau dari obat peluangnya kecil sekali. (art/dwi)