Tim rukyatul hilal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur gagal melihat penampakan hilal atau bulan muda sebagai tanda dimulainya puasa Ramadhan. Ini setelah dari 12 titik rukyatul hilal semuanya gagal melihat penampakan hilal karena kondisi cuaca yang mendung.
Sholeh Hayat, Koordinator Tim rukyatul hilal PWNU Jawa Timur mengatakan dari 12 titik ini hanya satu titik yaitu di pantai Gebang Bangkalan yang tidak mendung tapi hilal tetap saja tidak bisa dilihat.
Sedangkan 11 titik lainnya yaitu di Pantai Nambangan, Kenjeran; lantas di Bukit Condro Dipo, Gresik; Pantai Kalbut Situbondo; Ambet, Pamekasan; Pantai Srau, Pacitan; Ngliyep, Malang; Tanjung Kodok, Lamongan; Lapangan Terbang Sumenep; serta Pantai Jenu Tuban, seluruhnya dalam kondisi mendung.
“Hilal tertutup awan mendung sehingga tak bisa dilihat. Di Bangkalan meski cerah tapi tetap saja tak bisa melihat hilal,” kata Sholeh Hayat.
Hasil ini selanjutnya akan dikirim ke PBNU sebagai bahan mengikuti sidang isbat yang akan digelar Kementerian Agama.
Sholeh mengatakan, meski dari 12 titik gagal melihat hilal, tapi awal puasa tetap bergantung pada penentuan di sidang isbat. “Di Jatim tidak kelihatan, mungkin saja di daerah lain terlihat, jadi kita tunggu saja hasil sidang isbat,” ujarnya.
Sementara itu terkait penampakan hilal di Semarang yang berhasil dilihat tim Astrofotografi, Sholeh mengatakan jika sesuai dengan syariat, melihat hilal hanya bisa dilakukan tepat setelah adzan magrib. “Kalau astrofotografi itukan sebelum magrib, jadi sesuai syariat dipertanyakan,” kata dia. (fik/ipg)