Meskipun Muktamar PKB baru dibuka pada Minggu (31/8/2014), Muhaimin Iskandar dipastikan akan memimpin kembali partai yang didirikan oleh Almarhum KH. Abdurahman Wahid atau yang dikenal Gus Dur.
Bahkan, menjelang Muktamar PKB, Nahrowi Sekjen DPP PKB sempat membantah karena dirinya disebut-sebut membangun kekuatan PKB secara diam-diam.
Muhaimin menegaskan dirinya memberikan kesempatan kepada kader PKB yang ingin menggantikan posisi dirinya. Syaratnya hanya melalui cara-cara yang konstitusional, tidak jual beli suara, serta punya komitmen yang kuat untuk membesarkan PKB, karena target PKB kedepan cukup besar yakni harus bisa mengalahkan partai Golkar.
“Lebih baik diganti yang lain, tapi yang penting dari muktamar kali ini adalah tidak ada kompetisi dan konflik, apalagi money politic. Saya juga siap menjadi ketua umum kalau dibutuhkan untuk menata agar tidak ada persaingan yang berlebihan. Jadi apa boleh buat, kita juga sudah siap,” kata Muhaimin.
Saat ditanya mengapa sasarannya Golkar, Muhaimin menjawab pihaknya punya ukuran sendiri untuk memenangkan pemilu berikutnya.
“Yang menang sekarang kan PDIP, apalagi PDIP incumbent punya presiden yang menang pemilu tahun ini, tentu kita harus menghitung dalam level yang tinggi, kalau Golkar sudah kita hitung dan dipastikan bisa kita kalahkan,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Idrus Marham Sekjen Partai Golkar mengatakan Muhaimin masih merasakan suasana euforia, karena jumlah kursinya naik.
“Muhaimin merasa seperti itu karena jumlah kursinya naik dan Golkar tidak ada budaya untuk mengalahkan siapapun,” tutup Idrus saat dihubungi terpisah oleh suarasurabaya.net. (jos/ono)