Diaztiarni penanggungjawab kegiatan Studio Tydif yang mengajarkan pembelajaran budaya Surabaya dan Jawa Timur bagi 12 mahasiswa asal 12 negara peserta program BSBI 2014 berharap para mahasiswa menggugah kembali kecintaan masyarakat pada budaya Surabaya.
”Mosok bule-bule iku gelem belajar budaya Suroboyo, kita yang punya budaya Surabaya malah lupa? Harapan kami kegiatan ini justru menggugah kecintaan masyarakat pada budaya Surabaya yang mulai dilupakan,” kata Diaztiarni.
Selain untuk memperkenalkan budaya Surabaya, dengan berbagai bentuk kekhasannya, kegiatan para mahasiswa program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2014 kali ini diharapkan merangsang apresiasi masyarakat terkait budaya lokal.
Kalau para pemuda dan mahasiswa dari luar negeri tertarik dengan budaya Surabaya, tentunya itu akan membuat masyarakat lebih peduli dan memiliki keinginan untuk tetap menjaga kebudayaan lokal khususnya Surabaya dan umumnya Indonesia.
Setelah 3 bulan mengenal dan belajar budaya Surabaya, para mahasiswa asal 12 negara itu wajib menampilkan sebuah karya sebagai hasil proses pembelajaran selama tinggal di masing-masing sanggar budaya.
“Ini juga sebagai upaya merangsang pemuda dan mahasiswa kita untuk lebih peduli dan lebih mengenal budaya sendiri, termasuk budaya lokal Surabaya khsususnya dan Indonesia pada umumnya. Ini penting dilakukan,” tegas Diaztiarni saat berbincang dengan suarasurabaya.net, Senin (31/3/2014).(tok/ipg)
Teks foto:
– Bule mengenal dan belajar budaya Surabaya di program BSBI 2014.
Foto: Totok suarasurabaya.net