Korban mercon tercatat sudah ada tujuh orang yang sempat mendapat perawatan di RS dr. Soetomo Surabaya sejak awal Ramadhan hingga Selasa (22/7/2014).
dr. Urip Murtedjo Kepala IRD RSU dr. Soetomo Surabaya pada Radio Suara Surabaya mengatakan, pada Senin (21/7/2014) ada dua anak-anak diantaranya usia 5 dan 7 tahun yang terkena ledakan mercon di bagian tangan.
“Kedua pasien warga Surabaya semua dan harus menjalani rawat jalan setelah tangan mereka terkena ledakan mercon,” kata dia.
Selama bulan Ramadhan ini, lanjut dia, pasien yang mengalami luka berat pasien dari Bangkalan yang jarinya harus diamputasi. Selain itu ada seorang pasien dari Krian yang meninggal dunia terkena asap mercon bumbung.
Dibandingkan dengan tahun lalu, lanjut dia, selama Ramadhan 2012 tercatat ada 13 korban mercon sedangkan tahun 2013 tercatat ada 26 korban mercon.
“Tahun ini angkanya turun tapi yang paling banyak memang saat lebaran biasanya banyak yang main mercon. Paling banyak memang anak-anak,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak kelas satu SD di Surabaya terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo akibat kembang api, Minggu (30/6/2014) malam. Anak lelaki yang masih berusia 6 tahun itu menderita erosi kornea atau lecet pada kornea mata setelah terkena percikan kembang api.
Kemudian pada Minggu (6/7/2014) bocah 5 tahun berinisial M juga dilarikan ke Rumah Sakit dengan kasus yang sama yakni terkena mercon di bagian kornea matanya atau terkena erosi mata. Lalu korban mercon ketiga seorang bocah berusia 7 tahun asal Krian Sidoarjo meninggal dunia pada Senin (7/6/2014) pagi akibat bermain mercon bumbung.
Korban keempat mercon merupakan seorang pria berusia 29 tahun yang berasal dari Bangkalan Madura yang tangannya harus diamputasi. (dwi)