Nila Moeloek Menteri Kesehatan menegaskan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) jangan dipertentangkan dengan program BPJS yang sudah berjalan.
KIS yang dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi untuk mendekati kelompok masyarakat yang tidak terjangkau oleh BPJS. “KIS dikeluarkan supaya kelompok masyarakat miskin yang tinggal di daerah terpencil juga akan memperoleh perlindungan dan jaminan kesehatan seperti yang mengantongi kartu BPJS dan progran perlindungan kesehatan individu lainnya,” kata Menteri Kesehatan.
Dalam acara puncak peringatan HKN ke 50, di Monas minggu (16/11/2014) tadi Menteri Kesehatan di hadapan wartawan juga menyampaikan KIS ini nantinya akan diintegrasikan ke BPJS, untuk saling melengkapi.
BPJS yang telah dipersiapkan bertahun tahun dan dipayungi UU tidak akan dibubarkan. “KIS akan berfungsi sebagai kepanjangan tangan BPJS gitulah,” kata Menkes.
Menjawab pendapat publik yang menilai Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahter terkesan dipaksakan untuk pencitraan, Menkes mengatakan ini adalah bagian dari implementasi janji kampanye Jokowi.
Jika masyarakat menganggap “Kartu Sakti,” Jokowi membingungkan, Nila Moeloek menegaskan secara bertahap masyarakat akan paham Kartu Sakti Jokowi itu ada manfaatnya dan tidak berlawanan dengan program perlindungan kesehatan lainnya, termasuk JKN.
Sementara itu Puan Maharani Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengatakan, program KIS, KIP dan KKS tetap berjalan, ada atau ada kenaikan harga BBM. Program kemanusiaan ini sudah dipersaipkan jauh sebelum rencana kenaikan harga BBM. (jos/rst)
Foto : Menteri Kesehatan Republik Indonesia