Pergeseran mental para guru dari seorang pendidik menjadi pengajar lebih disebabkan tuntutan sistem sosial yang kini selalu membebani setiap guru.
“Saat ini guru dituntut menguasai pelajaran yang bagus sehingga waktunya dikejar-kejar untuk terus belajar dan waktu untuk berinteraksi dengan anak menjadi kurang,” kata Ikhsan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, pada Radio Suara Surabaya, Selasa (25/11/2014).
Karenanya, dalam dua tahun terakhir, Dinas Pendidikan Kota Surabaya terus melakukan pembenahan salah satunya dengan melakukan berbagai diskusi, kajian dan pelatihan bagi guru.
Dengan pelatihan ini, kemampuan dan sistem mengajar para guru bisa lebih disegarkan kembali sehingga mereka bisa kembali menjalankan fungsinya sebagai pendidik.
Ikhsan juga mengatakan, berhasil tidaknya seorang anak didik sebenarnya tak hanya di tangan guru. Sistem sosial yang ada di masyarakat juga harus dibenahi.
Apalagi, waktu anak didik berada di sekolah juga terbatas. “Sebagian besar waktu anak itu hidup di lingkungan sosialnya, keluarnya,” kata Ikhsan.
Sementara itu, dalam menyambut hari guru, Dinas Pendidikan Kota Surabaya hari ini juga menggelar berbagai kegiatan diantaranya adalah ziarah ke makam-makam pahlawan, khususnya makam para guru. (fik)