Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Michelle Obama sedang gencar-gencarnya menjalankan misi membuat menu makan siang di sekolah-sekolah AS lebih sehat.
Michelle mengganti makanan sekolah seperti pizza yang berlemak dan kentang goreng dengan makanan seoerti biji-bijian utuh atau “whole grains”, protein rendah lemak, buah-buahan segar, dan sayur mayur.
Dilansir Antara, Kamis (8/5/2014), Associated Press membandingkan upaya Michelle Obama itu dengan apa yang dimakan oleh anak-anak lain di seluruh dunia dengan mengirim para fotografernya untuk melihat apa yang dimakan oleh anak-anak di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin pada saat makan siang selama seminggu ini.
Standar terbaru di Amerika Serikat adalah memberikan anak-anak di sana rasa nikmatnya hidup sehat seperti apa yang telah dirasakan oleh anak-anak sekolah di seluruh dunia.
Hampir semua negara di dunia memberikan pelayanan premium dalam menyediakan makanan bagi anak-anak di sekolah saat jam makan siang. Banyak juga anak yang pulang untuk makan siang bersama keluarganya atau membawa bekal masakan orang tuanya.
Meski demikian, sedikit dari sekolah-sekolah di seluruh dunia menjual makan siang dan jajanan pada murid-muridnya. Di banyak tempat, jajanan itu sama tidak sehatnya seperti kudapan di Amerika. Contohnya seperti donat goreng di Mali dan Pakistan, permen di Tepi Barat (West Bank), nugget ayam goreng di Prancis.
Anak-anak sekolah di AS cenderung makan siang di kafetaria sekolah, negara-negara lain mulai mengadopsi praktik tersebut seiring dengan semakin banyaknya ibu yang bekerja di luar rumah.
Di Perancis
Makan siang adalah sebuah bentuk seni: panas, terdiri dari banyak sajian dan mengandung sayuran. Pada hari Selasa, sementara para ibu sedang bekerja, anak-anak di Lambersart, Prancis Utara diberi makan ratatouille (tumisan tradisional Prancis yang terdiri dari berbagai macam sayuran seperti timun, terong, bawang putih, tomat dan beberapa rempah herbal khas Petancos) ikan salmon, nasi, bongkahan roti baguette dan sebutir jeruk.
Di Uni Emirat Arab (UEA)
Makan siang sehat disediakan di kafetaria sekolah-sekolah di Uni Emirat Arab (UEA) namun anak-anak warga asing bersekolah di sekolah-sekolah swasta dan mendapat makan siang yang lebih lezat. Kebudayaannya yang beragam menawarkan makanan seperti barbekyu Amerika, kari India, dam mie Asia.
Di Kuba
Menyediakan makan siang gratis di sekolah, umumnya terdiri dari nasi, kacang-kacangan dan sumber protein lain seperti telur rebus, dan sayuran seperto irisan tomat dan “arroz con leche” (semacam pudding dari beras dan susu) sebagai makanan penutup.
Di Singapura
Makanan segar juga menjadi menu di DEL-Care Edu Center di pusat kota Singapura, di mana murid-murid biasa sarapan, makan siang, dan bahkan makan malam jika orang tuanya lembur. Umumnya makan siang di sana terdiri dari spaghetti marinara, irisan ikan, casserole ayam atau sup akar bunga teratai.
Di Pakistan
Anak-anak biasanya membawa bekal ke sekolah di mana Sang Kepala Sekolah akan mengecek kotak makan siang siapa tahu makanan yang dibawa murid-murid adalah junk food dan membina para orang tua untuk menjaga anak-anaknya senantiasa makan makanan sehat.
Di Islamabad
Bekal makan siang di Bahria Foundation school di Rawalpindi (kota yang bersebelahan dengan Ibu Kota Islamabad) pada umumnya terdiri dari telur, nugget ayam, roti, nasi atau mie. Beberapa anak juga membawa olahan sisa makanan sebelumnya seperti mutton (potongan daging domba yang dimasak dengan resep kari India) dan sayur yang dimasak malam sebelumnya.
Di Ekuador
Anak-anak di Ekuador membawa bungkusan bekal makan siang ke sekolah yang umumnya berisi sandwich, jus, yogurt, kue kering dan buah.
Di Amerika Serikat
Di Federal Way, Washington, sekolah-sekolah telah menerapkan apa yang dikampanyekan Sang Ibu Negara Michelle Obama pada hampir 16.000 anak yang makan makanan olahan sekolah tiap hari.
Di SD Mirror Lake, sekitar 20 mil (kira-kira 32 kilometer) sebelah Selatan Seattle, para murid makan sandwich dengan keju panggang, salad jagung, wortel segar, saus apel, dan susu rendah lemak pada Hari Senin.
Rotinya adalah whole grains, kejunya rendah lemak dan rendah sodium, wortelnya segar dan makanan penutupnya cuma buah-buahan.
Panganan goreng-gorengan, roti putih, makanan penutup penuh gula serta sayuran terlalu matang telah dihilangkan dari menu makan siang di sekolah-sekolah di Amerika Serikat.
Makanan yang bisa dicomoti dengan jari sangat populer di kalangan anak-anak di kelas-kelas awal. Sementara anak SMA suka makanan pedas dan pilihan makanan eksotis terutama yang ada rasa Asia-nya, kata juru masak dari Federal Way sekaligus ahli nutrisi Adam Pazder. (ant/ipg)
Teks Foto:
– Ilustrasi