Mahasiswa program studi (prodi) Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya Anita Angkadjaja, Maria Angeline, Betsy Gisela, dan Sheila Marshalita mengembangkan produk mayones rendah lemak dengan bahan 100% nabati. Mayones ini cocok untuk vegetarian dan lebih sehat serta menggunakan minyak kelapa sawit.
“Minyak kelapa sawit ini mudah di dapat dan harganya sangat terjangkau dibandingkan dengan minyak nabati. Biasanya untuk minyak nabati memakai minyak kanola dengan harga yang lebih mahal,” ujar Anita Angkadjaja mahasiswi semester 7.
Mayones umumnya terbuat dari minyak nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin dari kuning telur. Kadar Lemak yang terdapat pada mayones berkisar antara 70%-80%. Komposisi lemak yang tinggi dalam mayones dapat memberikan dampak buruk apabila dikonsumsi terlalu banyak.
“Lemak yang tinggi pada mayones dapat menimbulkan kolesterol, jantung koroner, dan penyakit kandung empedu. Sedangkan mayones kami memiliki kadar lemak 20% lebih rendah,” papar Sheila Marshalita.
Mayones yang dikembangkan oleh para mahasiswi ini dibuat dengan bahan baku utama minyak kelapa sawit dan susu kedelai. Susu kedelai yang mengandung Lesitin dapat menggantikan kuning telur sebagai emulsifier alami.
“Keunggulan mayones ini menggunakan 100% bahan nabati, bahan baku utama yang digunakan adalah bahan baku lokal seperti susu kedelai dan minyak sawit. Kadar lemaknya juga lebih rendah dari mayones konvensional,” tukas Betsy Gisela tentang keunggulan mayones karya mereka.
Maria Angeline juga menambahkan bahwa mayones ini bisa dimakan oleh kaum vegetarian karena tidak ada bahan hewani sama sekali. “Berdasarkan riset yang ada ternyata harga bahan bakunya terbukti lebih murah dan menyehatkan,” pungkas Maria menyoal bahan baku mayones.
Sementara itu, Ir. Thomas Putut Suseno, MP selaku Kepala Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan FTP UKWMS, kepada suarasurabaya.net, Selasa (10/6/2014) mengatakan bahwa Mayones yang dikembangkan ini dibuat dengan dua rasa yaitu rasa asin dan manis.
“Dengan dua rasa ini, mayones dapat di konsumsi untuk keperluan konvensional sebagai bahan tambahan pada salad dan sandwich. Tapi uniknya, mayones ini juga bisa digunakan untuk bahan tambahan pada makanan tradisional sebagai pengganti bumbu rujak manis, pengganti bumbu pecel, dan pengganti bumbu urap. Cocok juga untuk cocolan tempe, tahu, dan singkong goreng,” rinci Thomas Putut Suseno yang juga sebagai dosen pembimbing keempat mahasiswi tersebut.(tok/ipg)
Teks foto:
– Empat mahasiswa inilah yang menciptakan mayones berbahan 100% nabati.
Foto: UKWM Surabaya