Kurikulum pendidikan 2013 (K 13) kembali menuai keprihatinan dengan munculnya materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) untuk siswa kelas XI SMA, tentang Pacaran Sehat, pengamat pendidikan melihat hal itu masih terkait dengan amburadulnya manajemen perbukuan di Indonesia.
“Persoalan seperti ini, kekeliruan atau kurang tepatnya materi pendidikan dalam buku untuk siswa, bukan yang pertama kali terjadi. Padahal logikanya, untuk menerbitkan sebuah buku materi pendidikan, tentunya melalui berbagai tahapan, serta uji materi. Tetapi toh materi yang kurang tepat masih bisa lolos,” terang Isa Anshori pengamat pendidikan.
Itu terjadi, lanjut Isa, lantaran hingga saat ini manajemen perbukuan dunia pendidikan khususnya, masih amburadul. Buktinya hal-hal atau materi yang tidak sesuai dan kurang pas bagi pelajar, masih bisa lolos. Lalu apa fungsi dan kinerja Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)?
“Tentunya, setiap materi pendidikan yang akan disiapkan untuk materi pembelajaran bagi pelajar atau peserta didik secara nasional, melalui beberapa tahapan sesuai dengan ketentuan BNSP. Tapi pada kenyataannya, persoalan itu muncul terus menerus. Sebelumnya, ada materi bergambar tokoh politik, dan yang terbaru sekarang soal pacaran sehat. Kerja BSNP apa dong?” lanjut Isa.
Pemerintah, kata Isa Anshori harus bertanggungjawab sehubungan dengan materi pendidikan yang tidak sesuai tetapi ada pada buku pembelajaran siswa. “Karena masyarakat, sekolah atau peserta didik, sifatnya hanya menerima perintah dari pusat. Dalam hal ini pemerintah tetap harus bertanggungjawab,” tegas Isa Anshori yang juga pengelola Hotline Pendidikan.
Sementara itu, dihubungi ditempat berbeda, Romo Sigit Tridiyanto Kepala SMA St.Louis 1 Surabaya menegaskan bahwa masyarakat, sekolah atau peserta didik, tidak dapat disalahkan dalam hal masuknya materi pembelajaran yang tidak sesuai dengan pembelajaran tersebut.
“Masyarakat, sekolah atau anak didik sendiri tidak dapat disalahkan. Karena buku atau materi pembelajaran diberikan dan didistribusikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, dalam hal adanya materi pendidikan yang tidak pas atau kurang sesuai, maka hal itu menjadi tanggungjawab pemerintah,” tegas Romo Sigit Tridiyanto, Rabu (15/10/2014).
Sekadar diketahui, buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) untuk siswa kelas XI SMA pada bab X terdapat poin pada bagian Bahaya Seks Bebas, tentang Pacaran Sehat menyangkut sehat fisik, sehat emosional, sosial, dan sehat seksual. Padahal tugas para pelajar yang utama adalah belajar. Lalu apakah makna dari materi pendidikan tersebut? (tok/ipg)