Aksi penggalangan tandatangan untuk Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang dimulai Senin (10/11/2014) bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember, selayaknya diikuti oleh segenap elemn masyarakat Kota Surabaya karena KBS tidak bisa dilepaskan dari dinamika dan perkembangan kota ini.
“Jangan hanya kami. Seluruh elemen masyarakat seharusnya datang dan memberikan dukungan dalam aksi ini. Keberadaan KBS sejak dulukala tidak pernah lepas dengan dinamika dan perkembangan masyarakatnya. Termasuk warga masyarakat Jawa Timur. Ini momen penting,” ujar Tjuk K. Sukiadi satu diantara penggerak aksi galang tandatangan untuk KBS, Senin (10/11/2014).
Berbagai persoalan, yang terakhir adalah kasus pertukaran satwa yang hingga saat ini masih belum rampung kasusnya, melanda kebun binatang tertua di Indonesia dan terluas di Asia Tenggara tersebut. Sejumlah satwa dengan kategori Apendix 1, berpindah tempat kekebun binatang lain.
“Oleh karena itu, masyarakat juga punya hak untuk ikut memantau dan mengawasi keberadaan satwa-satwa yang ada di KBS. Kalau kawan-kawan dari Jakarta, mau hadir dan mendukung aksi ini, mosok Arek Suroboyo tidak ikut mendukung?” tanya Tjuk Kasturi Sukiadi.
Tidak hanya Tjuk Kasturi Sukiadi yang hadir dihalaman KBS, Senin (10/11/2014), Trimoelja D. Soerjadi praktisi hukum, Sigit Hanggono mantan kepala dinas peternakan Jawa Timur, Pong Harjatmo artis, Sylvia Sarce penyanyi, Pinky Saptandari aktivis perempuan, Prof JE Sahetapy praktisi hukum iku hadir.
Sebelumnya, para aktivis Arek Suroboyo, diantaranya Tjuk K Sukiadi, Trimoelja D. Soerjadi, Sigit Hanggono dan beberapa elemen pecinta lingkungan dan satwa, mendatangi Mapolrestabes Surabaya menuntut penuntasan kasus pertukaran satwa KBS yang belum rampung.
Kemudian berlanjut menemui Tri Rismaharini Walikota Surabaya, dan puncaknya adalah dengan aksi pada Senin (10/11/2014) dengan menggelar aksi galang sejuta tandatangan untuk KBS.(tok/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
