Malaysia tidak menemukan informasi yang tidak wajar dalam manifes penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370, termasuk informasi tentang dua penumpang asal Ukraina yang diperoleh dari otoritas setempat.
“Saya sudah berdiskusi dengan agen-agen intelijen internasional. Tidak ada hal yang tak wajar dari manifes penumpang,” kata Hishammuddin Hussein Pelaksana Tugas Menteri Transportasi dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama, KLIA, Sepang, Jumat (21/3/2014).
Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang dan kru hilang pada 8 Maret dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, China.
Malaysia telah mengirimkan nota diplomatik ke negara-negara asal para penumpang untuk mendapatkan informasi mengenai latar belakang mereka setelah hasil penyelidikan menunjukkan pesawat telah mengubah jalur ke arah koridor utara atau selatan di Samudra Hindia dan sistem komunikasi diputus oleh seseorang dengan sengaja.
Operasi pencarian pesawat tersebut saat ini difokuskan ke koridor utara yang membentang dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan hingga utara Thailand, dan koridor selatan yang membentang dari Indonesia ke selatan Samudera Hindia.
Dilansir Antara, Hishammuddin mengatakan pihaknya juga akan berbicara dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel untuk meminta tambahan bantuan armada untuk pencarian di laut dalam.
Sementara itu mengenai hasil analisis simulator penerbangan yang diambil dari rumah pilot MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah, Hishammuddin mengatakan pihaknya sudah mengirimkan data dari simulator tersebut ke badan intelijen internasional dan hasil analisisnya akan segera diungkap.
Terkait laporan bahwa pilot sempat membuat panggilan telepon sesaat sebelum pesawat lepas landas, CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan bahwa hal tersebut masih akan diusut.
Hingga 14 hari sejak hilangnya pesawat tersebut, operasi pencarian yang melibatkan 26 negara dengan mengerahkan berbagai peralatan canggih belum berhasil menemukan titik terang keberadaan pesawat tersebut. (ant/ipg)