Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (27/1/2014) dalam aksinya, di area Monumen Arek Lancor, membakar sebuah mobil sedan milik salah seorang peserta aksi.
Aksi membakar mobil pribadi milik salah seorang peserta unjuk rasa itu memang sengaja dilakukan, sebagai bentuk protes atas kebijakan Pemkab Pamekasan yang membiarkan terjadi pelanggaran aturan trayek angkutan umum di wilayah itu.
“Aksi pembakaran mobil ini sebagai salah satu bentuk pengorbanan kami, agar suara kami didengarkan oleh Pemkab Pamekasan,” kata juru bicara BMM, Sujaie dalam orasinya.
Aksi mahasiswa ini menjadi perhatian masyarakat dan para penggunan jalan yang melintas di sekitar Monumen Arek Lancor, Pamekasan.
Sementara, akibat pembakaran mobil sedan merek Timor itu, kepulan asap hitam membubung tinggi. Sebab, selain membakar mobil sebelumnya mahasiswa juga sempat membakar sejumlah ban bekas.
Aksi membakar kendaraan bermotor oleh Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM) kali ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, BBM juga pernah membakar sepeda motor di halaman kantor DPRD di Jalan Kabupaten Pamekasan saat mereka berunjuk rasa menuntut pelaksanaan trayek angkutan umum sesuai dengan ketentuan.
Pemkab Pamekasan beralasan, menunda pelarangan angkutan umum antar kabupaten masuk kota, karena memperhatikan aspirasi pasa sopir. Mereka meminta agar angkutan kota bisa masuk kota dengan pertimbangan, karena transportasi angkutan kota dari terminal menuju kota belum cukup memadai.
Sementara, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan Nur Faisal menilai, tindakan membakar mobil pribadi milik salah seorang peserta aksi itu merupakan tindakan yang konyol, bahkan terkesan kurang mencerminkan sikap sebagai mahasiswa yang merupakan kelompok elit intelektual.(Ant/tok/rst)
Teks Foto : Mobil sedan terbakar di lokasi unjuk rasa.
Foto :
– Hendra Reporter Radio Karimata FM