Terkait potensi laut Indonesia yang begitu luas, beberapa fakultas teknik kelautan dan perikanan sudah mulai banyak diminati calon mahasiswa dan bukan lagi sebagai second opinion. Hal itu disampaikan Oki Lukito Sekretaris Dewan Maritim Jawa Timur saat diwawancarai Radio Suara Surabaya, Kamis (23/10/2014).
Dia mengatakan, anak muda saat ini harus diberi pemahaman tentang kelautan sejak dini sesuai dengan aturan undang-undang mengenai kelautan.
“Sebenarnya anak muda bukan tidak tertarik pada kelautan, tapi mereka tidak pernah diberi pemahaman tentang laut. Ada pasal bahwa pelajaran kelautan wajib diberikan mulai TK hingga Perguruan Tinggi agar membuka wawasan anak muda,” katanya.
Selain itu, anak muda harus diberi wawasan, pelatihan dan soal potensi-potensi laut. Karena di negara lain seperti Singapura sudah menerapkan pendidikan maritim.
Saat ini, lanjutnya, orientasi pemerintah hanya focus di darat dan hanya sekitar 2% anggaran di APBN untuk sektor kelautan.
“Selama ini belum ada political will dan laut hanya sekadar untuk wisata. Apa yang dikatakan Jokowi mengenai laut sebagai poros itu benar. Karena selama ini kita belum bergerak dan orang luarlah yang memanfaatkan potensi laut kita,” ujarnya.
Infrastruktur kelautan, menurutnya juga butuh perhatian lebih dari pemerintah agar dimanfaatkan secara maksimal. Dia mencontohkan pelabuhan Banyuwangi masih belum dimanfaatkan secara optimal, sedangkan pemerintah hanya mengandalkan angkutan darat.
“Selain hasil ikan, pontensi mineral, kandungan emas dan minyak. Kalau transportasi laut juga digerakkan, akan menghidupkan pelabuhan yang selama ini telah mati,” tegasnya.(ono/ipg)