Etnis Tionghoa yang tersebar di Indonesia merupakan etnis yang masing-masing memiliki tradisi dan kebudayaan tersendiri. Mereka dapat ditemui di hampir seluruh kota besar di Indonesia dengan tradisi dan keunikan yang berbeda.
Surabaya adalah satu diantara kota besar Indonesia yang menjadi tempat bermukimnya masyarakat Tionghoa dengan berbagai tradisi serta kebudayaannya yang hingga saat ini masih eksis dan mewarnai Surabaya.
Di Surabaya sendiri masyarakat Tionghoa terdiri dari berbagai suku seperti Hokkian, Hakka, Teo Chiu dan Kong Hu. Secara khusus masyarakat Tionghoa hidup berkelompok sesuai dengan masing-masing suku, sehingga mengakibatkan penggunaan bahasa yang khas sesuai ciri masing-masing suku.
Surabaya Herritage Track (SHT) mengajak para trackers menikmati warisan tradisi masyarakat Tionghoa di Surabaya, dalam rangka menyambut Imlek 2565 dalam sebuah aktivitas Lunar Track.
Dan sejumlah kawasan pemukiman atau perkampungan masyarakat Tionghoa yang tersisa di Surabaya, seperti misalnya Pasar Bong, kampung Kapasan Dalam dan Klenteng Pak Kik Bio, dijadwalkan menjadi destinasi dalam Lunar Track menyambut Imlek 2565.
“Anda yang berminat, bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu di House of Sampoerna. Dan pada hari yang ditentukan para trackers akan berkeliling kawasan-kawasan tersebut didampingi tour leader,” terang Intan Fitranisa Marketing Executive House of Sampoerna, Sabtu (25/1/2014).(tok/dwi)
Teks foto:
– Klenteng Pak Kik Bio satu diantara warisan tradisi etnis Tionghoa di Surabaya.
Foto: istimewa.