Sepintas alat yang dibuat siswa SMKN 1 Bendo Magetan, sudah banyak dilihat di pasaran. Utamanya di kalangan ibu rumah tangga yang menekuni industri olahan makanan ringan seperti keripik tempe, atau kerupuk olahan dari singkong.
“Mungkin sama. Tetapi inovasi yang dilakukan oleh siswa kami adalah menambah ketajaman pisau dan ukuran ketebalan hasil irisannya. Dengan sedikit inovasi alat pemotong, ketebalan irisan hingga mencapai 1 milimeter,” terang Andrian Wisnu pembimbing SMKN 1 Bendo Magetan.
Bersama dengan 4 siswanya, Andrian secara khusus ditugasi sekolahnya untuk mengawal siswanya mengikuti Lomba Cipta Karya SMK di Surabaya. “Alat yang kami buat ini sebenarnya di Magetan sudah cukup banyak berdar di pasaran. Tetapi khusus yang kami ikutkan lomba memang baru,” tambah Andrian.
Hanya dengan beaya kurang lebih Rp1,4 juta, alat pemotong serba guna karya siswa SMKN 1 Bendo Magetan ini bisa diperoleh, dengan cara langsung menghubungi sekolah. “Di Magetan ada alat sejenis karya siswa kami juga yang dilengkapi motor. Harganya di kisaran 6 juta rupiah,” ujar Andrian.
Sedangkan perangkat yang dikutkan lomba kali ini memang dibuat manual, dengan pertimbangan harga yang sangat jauh berbeda. “Karena satu di antara prasyarat lomba alat yang dibuat harus dengan beaya minim,” pungkas Andrian pada suarasurabaya.net.
Sementara itu, lomba yang digelar sejak Senin (24/11/2014) lalu itu, diawali dengan presentasi masing-masing peserta. Dan pada hari selanjutnya peserta langsung diminta mengaplikasikan karyanya menjadi karya yang sesungguhnya. Karya yang diperlombakan.
Selain karya berbasis mesin, elektronik, dalam lomba tahun ini juga dihadirkan lomba busana, yang juga diikuti sejumlah SMK dari kota-kota di Jawa Timur dengan beragam inovasi busana karya para siswa. Lomba ini sendiri mendapat dukungan sepenuhnya dari Diknas Jawa Timur.(tok/ipg)